REPUBLIKA.CO.ID, MALANG – Gempa yang menggoncang Yogjakarta, pukul 10.59 WIB, Selasa (21/12) dengan kekuatan 5,8 skala richter (SR) ternyata juga terasa di Malang. Meski tidak sampai mengakibatkan kerusakan, warga Malang sempat panik begitu terjadi gempa.
Maklum, getaran gempa itu membuat lampu yang tergantung di rumah dan perkantoran bergoyang. Namun, setelah sesaat kemudian, goyangan gempa tersebut tidak terasa. Hanya saja, saat kejadian, warga yang cepat menyadari telah terjadi gempa langsung keluar rumah.
Bahkan, para pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkot Malang dan Pemkab Malang keluar ruangan. Di antara mereka ada yang berteriak, ‘’Gempa-gempa....gempa......, keluar-keluar,’’ kata Emmy, staf Humas Pemkot Malang.
Kejadian gempa tersebut diakui Staf Badan Meteorologi dan Geofisika Sumberpucung, Kabupaten Malang, Rizky Amalia. Dia menjelaskan bahwa gempa yang terjadi di Yogjakarta itu berpusat di Wonosari. Kekuatan gempa tersebut kata dia, sekitar 5,8 SR.
Goncangan itu, menurut dia, memang akan terasa di Malang. Kekuatan gempa yang sampai di Malang itu tidak besar, hanya sekitar 2,5 MMI. ‘’Jadi, memang terasa telah terjadi gempa, kalau kekuatannya sebesar itu. Tapi, tak mungkin bisa menimbulkan kerusakan. Ya, kalau di Malang hanya tersasa seperti bus lewat ,’’ katanya. n asan haji