REPUBLIKA.CO.ID,KALIANDA, LAMPUNG--Petugas pengamatan Gunung Anak Krakatau (GAK), Andi Suardi, menyatakan intensitas letusan gunung berapi tersebut masih cenderung fluktuatif. "Intensitas letusan masih sekitar puluhan kali letusan, begitu juga kegempaan, tremor dan hembusan," kata dia, di Desa Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Kamis.
Dia menyebutkan, intensitas letusan sepanjang Kamis sore yang tercatat sebanyak 51 kali, gempa vulkanik dalam sebanyak 21 kali, vulkanik dangkal 31 kali, tremor 49 kali, hembusan 56 kali.
"Sehari sebelumnya tidak jauh beda dengan hitungan tersebut," kata dia.
Dia mengatakan, gunung tersebut masih berstatus waspada dengan jarak aman radius dua kilometer bagi warga dan nelayan yang melaut di perairan tersebut. "Ketinggian semburan abu vulkanik masih mencapai antara 500 hingga 700 meter dari atas puncak gunung yang mengarah ke utara atau sekitar Pulau Rakata," kata dia.
Selain itu, yang mengalami peningkatan adalah intensitas tremor atau gempa frekuensi panjang mencapai puluhan kali sedangkan sebelumnya hanya pada belasan kali dalam sehari. Dia menambahkan, gunung tersebut diprediksi masih aman karena hanya dalam proses pembentukan sehingga fluktuasi letusan akan terus terjadi sepanjang tahun meskipun aktivitasnya masih tinggi.
Sementara itu, nelayan daerah itu tetap melaut di perairan gunung tersebut saat malam hari tanpa ada kekhawatiran atau di sekitar Pulau Rakata.