REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM--Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), akan membuat peta digital rawan bencana pada 2011 sebagai upaya validasi titik rawan bencana di daerah itu.
"Selama ini kita hanya memiliki data kasar titik rawan bencana yang ada pada 10 kecamatan, namun validasinya di lapangan belum dapat terakomodir semua," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Lombok Barat, Rachman Sahnan Putra, di Mataram, Sabtu.
Menurut dia, dengan adanya peta rawan bencana digital ini akan dapat mempermudah pemerintah dalam upaya penanganan bencana alam di kabupaten ini.
"Khususnya untuk pemerintah kabupaten Lombok Barat, dan umumnya untuk pemerintah provinsi, pemerintah pusat, bahkan pihak swasta yang ingin membantu penanganan lokasi rawan bencana," kataya.
Rencananya, kata dia, peta rawan bencana itu nantinya akan diserahkan kepada semua dinas/instansi di daerah ini, termasuk organisasi sosial, atau pihak yang berkepentingan lainnya.
Ia mengemukakan, masing-masing dinas/instansi akan dapat memiliki rencana penanggulangan dan antisipasi bencana sesuai dengan bidang masing-masing.
"Jika data sudah kita pegang, tentunya program akan datang dengan sendirinya. Karena itu, peta digital ini sangat diperlukan," katanya.
Ia mengatakan, untuk membuat peta digital titik rawan bencana ini, pihaknya telah mengalokasikan dana sebesar Rp50 juta dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Lombok Barat tahun 2011.
Selain akan membuat peta digital, kata dia, pihaknya juga akan menggelar work shop terkait rencana aksi daerah pengurangan risiko bencana.
"Kita tidak bisa mencegah bencana, dan bencana bisa datang kapan saja, namun kita berupaya untuk mengurangi risiko dan dampak dari bencana tersebut sejak dini," katanya menambahkan.