REPUBLIKA.CO.ID, CINANGKA--Warga Kota Cilegon yang tinggal di Pulomerak dikejutkan oleh suara dentuman dan getaran yang dikeluarkan oleh Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda.
"Sudah dua hari ini saya dikejutkan oleh suara dentuman dan getaran, dan saya curiga kalau suara tersebut sumbernya dari Gunung Anak Krakatau (GAK)," kata Subadri, warga Lebak Gede, Pulomerak, Ahad (26/12).
Dia menjelaskan, suara dentuman yang dikeluarkan oleh gunung tersebut terasa, apalagi dentuman dibarengi dengan getaran.
"Saya merasakan ini sejak kemarin dan kalau dihitung-hitung jumlahnya mencapai ratusan," katanya menjelaskan.
Terpisah, Kepala Pos Pemantau GAK di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Anton S Pambudi menjelaskan, dentuman dan getaran yang dikeluarkan dari perut GAK sejak dua hari yang lalu terdengar
keras.
"Getaran yang dikeluarkan oleh GAK terasa sampai menggetarkan kaca kantor pos pemantau di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang," katanya.
Anton menjelaskan, sepanjang Sabtu (25/12) dentuman dan getaran yang dikeluarkan GAK sebanyak 124 kali.
"Untuk dentumannya sebanyak 86 kali, dan getarannya 38 kali," kata Anton.
Sementara kegempaan sepanjang Sabtu kemarin, yang dikeluarkan sebanyak 865 kali, dengan rincian, vulkanik dalam (VA) 12 kali, vulkanik dangkal (VB) 186 kali, letusan 253 kali, tremor letusan 100 kali, tremor harmonik sembilan kali, hembusan 304 kali, dan tektonik jauh sebanyak satu kali.
"Untuk asap ketinggiannya mencapai 600 meter, berwarna kelabu dan mengarah ke utara atau Lampung," ujarnya.