REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA --Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X mengatakan belum mendapatkan laporan mengenai dampak dari pascaerupsi Merapi yang mengakibatkan munculnya alur sungai baru. ''Saya belum mendapatkan laporan mengenai hal itu karena saya datang dan baru masuk hari ini. Saya belum bisa tentukan dan belum bisa memutuskan apa yang harus dilakukan, melihat perkembangannya,'' kata Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X pada wartawan di Kepatihan Yogyakarta, Senin (27/12).
Apalagi, dia menambahkan, sekarang masih banyak hujan, apakah betul ada aliran sungai baru dan ada mata air baru. ''Sungainya seperti apa, apakah sudah jelas alurnya. Hal itu yang harus dilihat. Kalau nanti sudah tidak ada hujan belum tentu alur sungai itu ada airnya,'' ungkap dia.
Sementara itu di tempat terpisah Dosen Geologi UGM Dr Agung Harijoko mengatakan dengan adanya aliran awan panas ke Kali Gendol terjadi perubahan morfologi yang tadinya sungai berubah menjadi panggungan. "Yang tadinya positif menjadi legok sehingga terjadi pembentukan alur-alur sungai baru," ujarnya.
Untuk mengetahui apakah alur-alur sungai baru ini apakah masih mengikuti alur sungai yang lama atau tidak harus ada kerjasama dengan ahli teknik sipil yang mengetahui masalah tersebut. ''Kalau ada aliran sungai baru prosesnya juga harus dilihat apakah secara cepat atau gradual, ke mana saja arah aliran sungai tersebut. Dengan adanya pengerukan Kali Gendol juga seharusnya ada kerjasama dengan ahli teknik sipil sehingga bisa diketahui solusinya tentang pengerukan yang betul, sehingga tidak merugikan lingkungan sekitarnya,'' katanya pada Republika.