Selasa 28 Dec 2010 05:56 WIB

Gunung Bromo Masih Lontarkan kerikil

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Siwi Tri Puji B
Gunung Bromo
Gunung Bromo

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Munculnya hujan abu disertai lontaran kerikil dan batu dari perut Gunung Bromo, tak membuat status ‘Siaga’ ditingkatkan. Kepala Bidang Pengamatan Gempa Bumi dan Gerakan Tanah Pusat Vulkonologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBT) Gede Suantika, mengatakan, sampai sekarang lontaran kerikil dan batu masih jatuh dalam zona bahaya dua kilometer di sekitar kaldera.

Namun, kata Gede, jika sudah mencapai dinding kaldera yang jaraknya sekitar 3 sampai 4 kilometer dari kawah, status bisa di naikkan kembali menjadi ‘Awas’. Posisi dinding kaldera yang tingginya puluhan meter tersebut, sambung Gede, tidak jauh dari pemukiman warga dan perhotelan di Dusun Cemorolawang, Desa Ngadisari, Kabupetan Probolinggo yang letaknya di atas bukit dinding kaldera.

PVMBT, lanjut Gede, terus memantau secara intensif perkembangan aktivitas Gunung Bromo. Catatan data seismik terakhir, letusan tremor dengan amplitude maksimum hingga 30 milimeter, dengan tinggi kepulan asap antara 1.000 sampai 1.200 meter. “Tanda visual yang mengandung abu vulkanik tersebut, berwarna abu-abu kecoklatan dan mengarah ke arah timur laut atau daerah Kabupaten Probolinggo,” ujarnya saat dihubungi, Senin (27/12).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement