Selasa 28 Dec 2010 09:17 WIB

Usir Wartawan akan Konfirmasi, IJTI Kecam Adpel Banten

REPUBLIKA.CO.ID,SERANG--Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia Banten kecam tindakan pengusiran terhadap wartawan TVRI, Jaya Wirnata oleh pejabat Administrator Pelabuhan (Adpel) Kelas I Banten.

"Kami mengecam tindakan siapapun terhadap pihak-pihak yang telah melecehkan profesi kami," kata Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Provinsi Banten, Wibowo Sangkala, Senin.

Dia menjelaskan, sikap salah satu pejabat Adpel Kelas I Banten yang mengusir wartawan dalam menjalankan tugasnya dengan kata-kata tidak pantas, merupakan sikap tidak terpuji, apalagi hal itu disampaikan oleh Kepala Seksi Keselamatan Kapal Adpel Kelas I Banten, Hasan Basri.

Ia mengatakan, apa yang disampaikan Hasan Basri adalah merupakan pelecehan terhadap profesi wartawan, karena yang bersangkutan menyuruh kepada wartawan TVRI agar meminta penjelasan kepada pihak BMKG dan Tuhan.  "Silahkan saja konfirmasi ke Badan Meteorolgi Klimatologi dan Geofiska (BMKG) dan tuhan" kata Wibowo menirukan ucapan Hasan Basri dan menambahkan apakah kata-kata itu layak disampaikan oleh pejabat.

Tugas seorang jurnalis adalah memberikan informasi yang sebaik-baiknya, termasuk meminta penjelasan kepada pihak berkompeten, mengenai kandasnya KMP Rosmala di Perairan Merak ketika sedang engker pada Minggu malam (26/120 pukul 21:00 WIB, dan baru berhasil dievakuasi di Pelabuhan Indah Kiat, Merak oleh dua buah kapal tug boat Senin (27/12) pukul 10:15 WIB.

Sementara itu, wartawan TVRI Jaya Wirnata menjelaskan, dirinya saat itu hendak meminta penjelasan kepada Kepala Adpel Kelas I Banten, namun saat itu dihalang-halangi oleh Kasi Keselamatan Hasan Basri, dan meminta dirinya untuk minta penjelasan kepada BMKG dan Tuhan.

"Saya datang ke Adpel Kelas 1 Banten bersama dengan rekan saya dari Harian Kabar Banten, Ikhwan Bakhtiana, dan hendak mengkonfirmasikan masalah kapal kandas ke pihak Adpel, karena setahu saya mengenai keselamatan kapal dan penumpang merupakan kewenangan dari Adpel.

 "Tapi kami dihadang oleh Pak Hasan Basri dan disuruh konfirmnasi ke BMKG atau Tuhan," kata Jaya.

Sementara itu Kepala Adpel Kelas I Banten, I Nyoman Gede Saputra dan Kasi Keselamatan Kapal Hasan basri tidak bisa dimintai keteranganya. Telpon genggamnya aktif, namun tidak diangkat.

Rencananya puluhan wartawan, besok pukul 10:00 WIB akan melakukan aksi didepan Adpel Kelas I Banten. "Kami bersama Kawan-kawan, besok akan merapatkan barisan, melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Adpel," kata Wibowo Sangkala.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement