REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo sedang fokus pada upaya pemberdayaan masyarakat yang terkena dampak letusan Gunung Bromo. Bupati Probolinggo, Hasan Aminuddin, mengatakan, warga yang kehilangan penghasilan akibat bencana tersebut akan dibantu dengan proyek padat karya, yakni dengan membersihkan abu dari atap rumah tinggal masing-masing.
Setiap orang, kata Hasan, diberi upah Rp 50 ribu untuk membersihkan atap rumahnya. Sedangkan, bagi warga yang memiliki tingkat kesejahteraan cukup, rumahnya akan dikerjakan oleh tetangganya yang miskin. Dengan begitu, kata Hasan, program tersebut akan dapat membantu perekonomian warga setempat.
Rata-rata ketebalan abu di atap rumah warga mencapai 20 cm akibat meningkatnya aktivitas Gunung Bromo yang terus mengeluarkan abu vulkanik dan lava pijar sepekan terakhir.
“Dengan gerakan ini, mereka tidak perlu meninggalkan rumahnya, karena sekaligus ikut mengatasi potensi ambrolnya atap rumahnya masing-masing,” ujar Hasan saat ditemui di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (29/12).
Menghadapi situasi terkini Gunung Bromo, Hasan mengungkap telah menyiapkan dua lokasi pengungsian yang masing-masing mampu menampung warga satu kecamatan. “Untuk warga Kecamatan Sukapura disiapkan di lokasi Pabrik Kertas Leces dan warga Kecamatan Sumber akan diarahkan ke Kecamatan Tongas,” terang Hasan.