REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO – Erupsi Gunung Bromo masih tak kunjung berhenti juga. Selasa (4/1), sekitar pukul 04.01 WIB, gunung yang menjadi andalan wisata Jawa Timur ini meletus lagi dengan kekuatan cukup besar dan diiringi suara gemuruh dan mengelegar. Suara gemuruh yang terjadi sekitar 20 menit itu juga diwarnai lontaran lava pijar.
Warga banyak yang keluar dari rumahnya. Setelah terlihat mulai reda, warga tenang dan masuk lagi ke rumahnya masing-masing.
Namun warga Desa Ngadirejo, Kecamatan Sukapura mengalami hal berbedaa. Sebab, setelah suara gemuruh itu terjadi, rumah warga secara bergantian mengeluarkan bunyi "kreyek-kreyeek" lalu ambruk.
Warga yang bertetangga dengan desa Ngadisari ini pun menjadi panik. Mereka banyak yang keluar rumahnya untuk menyelamatkan diri. Upaya mereka keluar rumah memberikan manfaat. Sebab, sesaat kemudian, rumah-rumah yang mengeluarkan suara kreyek-kreyek itu ambruk satu persatu secara bergantian.
Berdasarkan hasil pendataan sementara dari Tim Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana Bromo ada sekitar 107 rumah warga Ngadirejo yang ambruk. Selain itu dua gedung sekolah, masing-masing SDN Ngadirejo dan SMP Negeri Ngadirejo serta pendopo Desa Ngadirejo. Sebelumnya, jumlah rumah yang ambruk sekitar 46 unit. Sehingga, total mencapai sekitar 153 rumah milik warga yang ambruk.
Para warga yang rumahnya ambruk langsung diungsikan lagi ke Posko Penampungan di Kecamatan Sukapura.