REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono menodorong agar seluruh kabupaten kota di seluruh Indonesia untuk segera membentuk badan penanggulangan bencana daerah (BPBD). "Semua kabupaten kota yang berjumlah 497 saya harap sudah membentuk BPBD di tahun 2011 ini," tutur dia di Jakarta, Jumat (7/1).
Kebutuhan BPBD di tiap daerah ini jelas Agung sangat mendesak. Karena menurut dia tidak daerah di Indonesia yang bebas dari ancaman bencana. "Jika dahulu Kalimantan dianggap tidak berisiko terjadi bencana, kenyataannya saat ini tidak. Memang tidak ada gempa bumi atau tsunami tapi rawan banjir dan longsor. Semua daerah berisiko bencana," tutur dia.
Dengan pembentukan BPBD ini diharap daerah lebih siap sedia jika bencana datang. "Berharap dalam menghadapi bencana bisa lebih dikelola karena daerah yang harus bergerak terlebih dahulu jika terjadi bencana," tutur Agung.
Saat ini dipaparkan baru sekitar 300 kabupaten kota yang sudah memiliki BPBD. "Jumlah ini cukup meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya yang kurang dari 100. Karena pemerintah juga memberi stimulus dengan memberikan perlengkapan penunjang jika daerah inisiatif membentuk BPBD di daerah mereka," kata Agung. Dan sisanya sekitar 197 kabupeten kota belum memiliki.
Sebelumnya saat paparan program prioritas kesejahteraan 2011, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif memaparkan bahwa bencana hidrometerologi yaitu banjir, banjir bandang, tanah longsor dan puting beliung akan makin meningkat di tahun 2011. "Curah hujan di Indonesia akan terjadi di atas normal hingga Maret 2011,'' tutur dia.
Peningkatan ini karena adanya kenaikan suhu muka air laut di perairan Indonesia yang menyebabkan suplai massa uap air di atmosfer berlimpah sehingga hujan akan di atas normal. Sedangkan bencana geologi diantaranya gempabumi, tsunami dan gunung meletus belum dapat diprediksikan secara pasti.
Dikatakan Syamsul di Indonesia kabupaten kota yang berisiko tinggi gempa bumi sebanyak 184, tsunami sebanyak 150 kabupaten kota, letusan gunung api sebanyak 78 kabupaten kota, banjir sebanyak 176 kabupaten kota dan tanah longsor sebanyak 154 kabupaten kota. "Dan 1 dari 3 desa di Indonesia rawan terhadap bencana dari total sekitar 73 ribu desa di Indonesia," tutur dia.