Rabu 19 Jan 2011 06:07 WIB

Pabrik Gula Nganggur Akan Direvitalisasi

Rep: bowo pribadi/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG—Sejumlah pabrik gula yang ‘nganggur’ dan tersebar di sejumlah daerah di Jawa Tengah bakal bisa beroperasi dan berproduksi kembali.

Kementerian Pertanian tengah mendorong masuknya investasi untuk menghidupkan kembali sejumlah pabrik gula yang sudah lama nganggur untuk dihdupkan lagi. “ Hal ini merupakan langkah yan akan diambil pemerintah dalam mendukung program swasembada gula,” ungkap Wakil Menteri Pertanian, Bayu Krisnamurti, di Semarang, Selasa (18/1).

Saat memberi pengarahan dalam Rapat Koordinasi Pengelolaan Pertebuan tingkat Jawa Tengah, di Semarang, Bayu mengatakan, investasi yang dimaksud bisa berupa revitalisasi pabrik gula yang sudah ada.

Menurutnya, dibanding membangun pabrik yang baru, langkah ini relatif lebih efektif dan efisien. Sebab untuk menghidupkan kembali pabrik gula yang sudah mati lokasinya sudah tersedia dan hanya tinggal memperbaiki.

Termasuk sejumlah pabrik gula yang saat ini  nganggur di Jawa Tengah. Namun --dalam mendorong investasi terhadap industri gula ini-- juga perlu diiringi dengan peremajaan terhadap pabrik yang sudah ada.

Ia mencontohkan masih banyak dpakainya teknologi sulfitasi yang tidak maksimal dalam menghasilkan rendemen tebu. Padahal teknologi ini sudah ditinggalkan di luar negeri. ”Saat ini, mereka menggunakan teknologi karbonisasi. Yakni teknik yang memungkinkan untuk mengatasi pemenuhan rendemen tebu, khususnya pada cuaca ekstrim,” tegas Bayu.

Di lain pihak, ia juga menegaskan perlunya dukungan pembentukan harga referensi pembelian tebu. Hal in sebaai paya untuk memacu semangat petani dalam menanam tebu.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, H Bibit Waluyo mengatakan, dari 13 pabrik gula yang ada di provinsi ini, hanya lima pabrik yang kini masih beroperasi.

Untuk mendukung program swasembada gula, ia sepakat dengan langkah revitalisasi pabrik gula ini. ”bagaimana mungkin mau swasembada kalau pabrik yang beroperasi hanya sedikit,” jarnya.

Terkait upaya revitalisasi pabrik tebu ini, lanjut Gubernur, juga menjadi tugas badan usaha milik negara (BUMN). ”Jangan hanya mencari untung saja, tetapi pikirkan bagaimana cara menghidupkan kembali pabrik-pabrik tersebut,” tegas Bibit.

Berita Terkait Kaitka

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement