REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Sebanyak empat aliran sungai berhulu di Gunung Merapi di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dipasang kamera pemantau banjir lahar dingin.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi Ngepos, Kecamatan Srumbung, Retijono di Magelang, Jumat, menyebutkan kamera tersebut di pasang di alur Sungai Putih, Sungai Batang, Sungai Senowo, dan Sungai Lamat. "Pemasangan tersebut telah dilakukan sejak pekan lalu oleh petugas Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta dan sekarang masih dalam proses penyempurnaan," katanya.
Ia mengatakan, dengan pemasangan kamera tersebut jika terjadi banjir di empat aliran sungai itu dapat dipantau dari pos ini, karena gambar hasil tangkapan kamera dipancarkan dan bisa dipantau melalui layar komputer di sini. "Selain di Pos Srumbung, kondisi di empat aliran sungai itu bisa dipantau dari BPPTK Yogyakarta," katanya.
Ia mengatakan, pemasangan kamera tersebut bertujuan untuk memudahkan pemantauan saat terjadi banjir sehingga dapat segera diinformasikan ke masyarakat di daerah hilir.
Selama ini, katanya, masyarakat selalu berkomunikasi dengan petugas Pos Srumbung, sejak terjadi erupsi Merapi hingga sekarang terkait dengan banjir lahar dingin Merapi.
"Selama ini masyarakat selalu berkomunikasi melalui radio komunikasi, bahkan sebagian datang langsung ke Pos Srumbung untuk menanyakan kondisi puncak Merapi, baik saat erupsi lalu maupun akhir-akhir ini untuk mengetahui kondisi cuaca di puncak Merapi," katanya.
Pascaerupsi Gunung Merapi 2010 terjadi ancaman bahaya sekunder berupa banjir lahar dingin yang membawa material berupa batu dan pasir dari Merapi. Banjir lahar dingin ini telah mengakibatkan kerusakan infrastruktur seperti jembatan, jalan, dan rumah penduduk di Kabupaten Magelang.