REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL- Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional menyatakan crop circle kedua di area persawahan Dusun Wanujoyo Kidul, Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, juga merupakan buatan manusia.
"Sebagaimana crop circle yang di Desa Jogotirto, Berbah, crop circle yang di Srimartani, Piyungan ini juga buatan manusia," kata Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Sri Kaloka Probotosari di Berbah, Rabu.
Menurut dia, pola crop circle yang berada di Dusun Wanujoyo, Srimartani, Bantul, sama persis dengan pola yang ditemukan di Berbah. "Baru saja kami ke sana dan jelas itu buatan manusia," katanya.
Ia mengatakan, pola crop circle di Piyungan lebih sederhana dan tidak serapi yang ditemukan di Berbah. "Selain itu terdapat banyak bekas kaki yang menuju ke pusat lingkaran. Setiap pola, ada jejak menuju ke sana. Yang lebih memastikan lagi, di tengah pola ada padi yang diikat atau disimpul. Jadi, jelas ini dilakukan manusia," katanya.
Sri Kaloka mengatakan, selain lebih kecil, crop circle di Piyungan juga kurang sempurna karena jari-jari pola di sana tidak rata, yakni ada yang 2,1 meter hingga 2,5 meter. "Kalau yang di Berbah ini jauh lebih sempurna. Namun, sama-sama dibuat oleh manusia," katanya.
Ia mengatakan, alat yang digunakan untuk membuat pola di Piyungan, diduga juga sama dengan yang di Berbah yakni dengan menggunakan jangkar. "Tetapi apakah orang yang membuat sama atau tidak, saya tidak bisa memastikan, namun besar kemungkinan yang membuat lebih dari satu orang," katanya.