REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER - Abu vulkanik Gunung Bromo (2.392 mdpl) yang mengarah ke Kabupaten Jember, Jawa Timur, mulai mengganggu aktivitas warga kabupaten setempat, Kamis (27/1). Banyak pengendara sepeda motor dan warga yang melakukan aktivitas di ruang terbuka harus menggunakan masker untuk mengantisipasi hujan abu vulkanik yang cukup pekat.
"Hujan abu vulkanik Bromo di Kecamatan Jombang cukup pekat, sebagian petani tidak mencari rumput untuk hewan ternaknya karena banyak rumput yang terkena abu vulkanik," tutur Sanafi, warga Desa Keting, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember.
Menurut dia, banyak warga yang enggan keluar rumah karena hujan abu vulkanik cukup pekat, bahkan sebagian warga yang keluar rumah harus menggunakan payung. "Warga beramai-ramai membeli masker di sejumlah apotek setempat karena abu vulkanik dapat menyebabkan iritasi mata dan infeksi saluran pernapasan atas (ispa)," paparnya.
Warga Kecamatan Puger, M. Sholeh mengatakan, abu vulkanik menganggu aktivitas nelayan yang sedang menjemur ikan di kampung nelayan Desa Puger Wetan, Kecamatan Puger. "Nelayan tidak bisa menjemur ikan di ruang terbuka karena abu vulkanik yang mengguyur Kabupaten Jember selama tiga hari terakhir ini," tuturnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pertanian Jember, Hari Wijayadi mengemukakan, pihaknya belum menerima laporan terkait dengan terganggunya aktivitas pertanian akibat abu vulkanik Bromo. "Hingga saat ini belum ada laporan tentang ancaman abu vulkanik di lahan pertanian karena hujan di Jember turun setiap hari, sehingga abu Bromo tidak menempel terus menerus pada tanaman padi dan sayuran," terangnya.
Palang Merah Indonesia (PMI) Jember memberikan masker secara gratis kepada masyarakat yang datang ke kantor PMI, baik perorangan maupun kelompok. "Kami akan memberikan masker secara gratis kepada warga, baik melalui aparat desa atau secara individu," tutur petugas PMI, Imam Muslim.
Menurut dia, PMI Jember mendapat bantuan masker dari PMI Jawa Timur sebanyak 10 ribu masker, namun sekitar 5 ribu masker sudah didistribuskan kepada warga yang terkena dampak abu Bromo. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi PVMBG) dalam situsnya menyatakan status kegiatan Gunung Bromo sampai dengan tanggal 23 Januari 2011 pukul 06.00 WIB masih dalam status Siaga (Level III).