REPUBLIKA.CO.ID, AMBON - Daniel Pito Pasaribu, bocah berumur 11 bulan anak ketiga dari pasangan Agenta Pasaribu (35) dan Vera Komul (30), hidup merana karena harus berak dan kencing lewat usus yang dikeluarkan dari perut. Daniel mengalami kondisi itu setelah menjalani operasi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta pada April 2010, menyusul diagnosis dokter yang menyatakan bocah itu menderita gagal saraf usus.
"Sudah 11 bulan ini anak saya buang air besar melalui usus," kata Vera Komul di Ambon, Sabtu (29/1).
Daniel Pito Pasaribu lahir pada 11 Maret 2010 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Haulussy Ambon melalui operasi. "Anak saya waktu lahir normal, hanya saja memasuki hari ketiga perutnya terus membesar karena tidak bisa buang air besar," ujar Vera.
Setelah 13 hari sejak Daniel lahir, tim dokter RSUD Haulussy kemudian melakukan pemeriksaan medis dan hasil diagnosa menunjukkan Daniel menderita gagal saraf pada usus. "Tim dokter langsung memberikan rujukan kepada kami agar Daniel di bawa ke RSCM untuk menjalani operasi usus karena peralatan di RSUD belum memadai," kata Vera.
Menurutnya, Daniel menjalani operasi pemotongan usus pada usia 16 hari, dan setelah menjalani perawatan selama tiga minggu akhirnya diperbolehkan keluar dengan syarat akan dilakukan operasi lanjutan setelah anak tersebut berusia enam bulan atau setahun. "Kami terpaksa membawa pulang anak kami karena kehabisan uang. Biaya operasinya cukup mahal yakni Rp 18 juta, sedangkan biaya pengobatan Rp13 juta," ujar Vera Komul.
Vera menambahkan, Daniel dijadwalkan menjalani operasi lanjutan pada Maret 2011 dengan biaya operasi diperkirakan sebesar Rp 100 juta. "Kami sudah melakukan konsultasi dengan dokter yang akan menangani operasnya dan diinformasikan biayanya Rp 100 juta, belum termasuk pengobatan selama dirumah sakit," tandas Vera.
Vera berharap adanya uluran tangan dari masyarakat, para donatur maupun Pemprov Maluku untuk membantu biaya operasi yang akan dijalani Daniel pada Maret mendatang. "Daniel akan menjalani dua kali operasi yakni pemulihan pembengkakan hati dan penutupan perut," katanya.
Vera mengakui anaknya bisa bergerak layaknya anak normal, hanya saja dalam kondisi tertentu perutnya seringkali membesar dan susah buang air besar.