Senin 14 Feb 2011 13:48 WIB

Kedelai Melambung, Ukuran Tempe Mengecil

Rep: yulianingsih/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Harga kedelai sejak dua minggu terakhir mengalami kenaikan secara signifikan. Akibatnya para pengrajin tempe dan tahu di Yogyakarta kelimpungan.

Zaini (44), seorang pengrajin tempe di Jalan Imogiri Barat, Ngoto, Bantul mengatakan, harga kedelai melambung signifikan sejak dua minggu ini. Kenaikan harga bahkan mencapai Rp 1.000-1.500/kg. "Rencananya memang akan kita naikan harganya, tapi takutnya pembeli keberatan," terangnya.

Akhirnya, pengrajin tempe yang sudah memulai usaha 8 tahun ini terpaksa memperkecil ukuran tempe yang dibuatnya. "Ukurannya kita perkecil sedikit, gak begitu kelihatan jika tidak diamati lama," paparnya. Menurutnya, ini solusi yang bisa dilakukan dalam kenaikan harga kedelai saat ini.

Ny Martini (38), penjual tempe gendongan di Pasar Banguntapan, Bantul mengaku terpaksa menaikkan harga tempe buatannya karena kenaikan harga kedelai ini. "Kalau sebelumnya seribu dapat lima bungkus (tempe bungkus daun) sekarang cuma saya kasih empat," paparnya. Menurutnya, untuk menurunkan ukuran dia khawatir nanti justru tempenya menjadi kecil.

Meski harga dinaikkaan tetapi menurutnya, pembeli tidak mengeluh. "Tidak ada yang mengeluh, memang sempat ada yang tanya tetapi setelah dijelaskan harga kedelai naik mereka maklum," tambahnya.

Harga kedelai akhir Januari 2011 lalu di Bantul kata dia, masih berkisar Rp 5.600/kg. Harga tersebut melambung terus hingga saat ini menjadi Rp 6.600/kg.

Kabid Perdagangan, Disperindagkoptan Kota Yogyakarta, Prabaningtyas mengatakan, harga kedelai di beberapa pasar tradisional sejak akhir Desember 2010 lalu mencapai Rp 6.000/kg. Harga tersebut meningkat sebesar Rp 7.000 hingga Rp 8.500/kg. "Harga di setiap pasar berbeda-beda, tetapi memang lebih murah kedelai import karena harganya hanya Rp 6.000/kg," paparnya.

Konsumen tempe, Surtiyah (29) warga Umbulharjo, Yogyakarta mengeluhkan semakin kecilnya ukuran tempe yang dibelinya di pasar akibat kenaikan harga ini. "Tipis, semakin tipis. Harganya memang tidak naik tetapi tempenya agak tipis," terangnya. Sehari-hari ibu dua anak ini membeli tempe dan tahu di Pasar Giwangan Yogyakarta.

Menurutnya, tempe bungkus plastik harga Rp 2.000/bungkus, kini ukurannya berkurang dibandingkan sebelumnya. "Tadinya kalau digoreng tepung kita belah menjadi tiga, sekarang cuma bisa belah dua setiap irisnya karena sudah tipis," tambahnya

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement