REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memprakirakan ancaman angin kencang akan terjadi di wilayah lereng Gunung Merapi. Ancaman angin kencang juga akan menerpa kawasan barier alami, yaitu Kabupaten Gunung Kidul yang terdapat banyak perbukitan.
"Kawasan lereng Merapi dan kawasan perbukitan merupakan daerah barier alami dari angin sehingga terjadinya angin kencang kemungkinan besar masih dapat terjadi pada masa peralihan musim yakni akhir Februari hingga awal Maret," kata staf Seksi Data dan Informasi BMKG Yogyakarta, Agus Triyatno, Kamis (17/2).
Menurut Agus, curah hujan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada akhir Februari akan menuju musim normal. Sementara, wilayah lainnya akan mengalami keterlambatan memasuki musim kemarau.
"Wilayah yang terlambat memasuki musim kemarau di antaranya Kabupaten Sleman yang berbatasan dengan Muntilan, Jawa Tengah. Wilayah ini baru pada bulan Juli memasuki musim kemarau, sedangkan daerah lainnya memasuki masa kemarau secara normal,'' katanya.
Untuk wilayah Kabupaten Bantul, Kulon Progo, Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman wilayah selatan, Agus memprediksikan awal musim kemarau akan terjadi pada Maret sampai April. "Secara umum memang wilayah di DIY diprakirakan mengalami musim kemarau secara normal jika tidak ada perubahan atau pengaruh yang ekstrem," katanya.
Potensi terjadinya El Nino atau kemarau panjang belum dapat diprediksi karena tanda-tanda El Nino baru dapat diketahui memasuki Juni nanti. "El Nino saat ini belum dapat diprediksi. Semoga saja El Nino tidak terjadi dan musim kemarau berjalan dengan normal," katanya.