Sabtu 26 Feb 2011 11:48 WIB

Presiden Resmikan Kawasan Wisata Terpadu di Bintan

Presiden SBY di Peringatan Hari Pers Nasional, Rabu.
Foto: Antara
Presiden SBY di Peringatan Hari Pers Nasional, Rabu.

REPUBLIKA.CO.ID, BINTAN - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Sabtu (26/2) pagi, meresmikan proyek pembangunan tahap pertama kawasan wisata terpadu di Teluk Sebong, Desa Sebong Lagoi, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Presiden dan Ibu Negara Ani Yudhoyono tiba di tempat acara pada pukul 10.00 WIB. Mereka didampingi oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik dan Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani.

Sejumlah menteri juga hadir, antara lain Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Menteri Perhubungan Freddy Numberi, dan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. Pada acara tersebut, presiden memberikan nama "Pesona Lagoi Bintan" untuk kawasan wisata terpadu tersebut.

Dalam sambutannya, presiden meminta semua pihak untuk bekerjasama, sehingga pembangunan kawasan itu bisa tuntas. Kepala Negara berharap, kawasan itu bisa menjadi seperti Singapura, atau bahkan lebih baik. "Mari kita bangun kawasan ini menjadi kawasan ekonomi terpadu," kata presiden.

'Pesona Lagoi Bintan' tahap pertama dibangun di atas lahan seluas 338 hektar. Kawasan terpadu itu dikerjakan oleh sebuah konsorsium yang terdiri dari sejumlah perusahaan, salah satunya Landmarks Berhad--sebuah perusahaan gaya hidup yang berbasis di Malaysia.

Pihak pengembang akan membangun 'Water City Resort' di atas lahan seluas 338 hektar tersebut. Kawasan wisata dan niaga itu telah dibeli oleh Landmarks Berhad pada 2006. Kawasan itu memiliki sejumlah fasilitas, antara lain terminal ferry internasional, terminal marina, terminal pesawat terbang laut, tempat kunjungan kapal pesiar, pelayanan imigrasi terpadu.

Kemudian sarana wisata air, pusat perbelanjaan, hotel, taman hiburan, dan villa. Selain itu, pengembang juga akan membangun permukiman, apartemen, ruang pertemuan, universitas, dan rumah sakit. Pembangunan tahap pertama kawasan itu diperkirakan selesai pada 2015 dan terhubung dengan pulau-pulau lain di Provinsi Kepulauan Riau.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement