REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA - Situasi Kota Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, mulai kondusif pascapembakaran kantor bupati setempat yang diduga dilakukan oleh pendukung salah satu pasangan calon kepala daerah, Kamis (3/3) malam. Peristiwa pembakaran yang menghanguskan kantor bupati, kantor keuangan dan Kantor Bank Papua serta salah satu rumah warga atas nama Eli Pahabol itu, dikarenakan ketidakpuasan atas putusan Mahkamah Konstitusi yang memenangkan salah satu pasangan calon kepala daerah.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol Wachyono mengatakan, Jumat (4/3), saat ini polisi masih mengamankan lokasi kejadian dan telah melakukan olah tempat kejadian perkara. Dia katakan, dalam kasus pembakaran oleh massa itu, ada dua orang korban luka terkena anak panah yakni Okto Hilapok, pegawai Bank Papua, Yahukimo, dan Ronald Matua.
"Keduanya sudah dievakuasi ke Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya dengan menggunakan pesawat, Jumat pagi untuk mendapatkan perawatan intensif," ujar Wachyono.
Sementara seorang sumber di Dekai, Yahukimo, saat dihubungi melalui ponselnya menuturkan, saat ini kondisi di sana masih mencekam. Warga masih memilih bertahan di dalam rumahnya bahkan sudah mulai terlihat eksodus warga keluar Yahukimo. "Kejadian itu membuat masyarakat di sini ketakutan. Banyak yang memilih keluar Yahukimo dengan menggunakan pesawat. Banyak warga menunggu di bandara," ujarnya.
Sebelumnya Kamis (3/3) sekitar pukul 21.30 WIT, massa pendukung salah satu pasangan kepala daerah yang kalah membakar kantor bupati, kantor Keuangan, kantor Bank Papua serta dan rumah seorang warga.