REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH - Upaya pencarian korban hilang akibat banjir bandang di kawasan kecamatan Tangse, kabupaten Pidie, hingga kini masih dilakukan tim SAR gabungan TNI dan Polri serta relawan di sepanjang sungai (Krueng) Tangse, Provinsi Aceh.
Kabag Humas dan Protokol Sekda kabupaten Pidie, Sayuti yang dihubungi dari Banda Aceh, Selasa, menyebutkan saat ini sedang dilakukan upaya evakuasi terhadap seorang korban yang ditemukan di sungai kawasan Tangse. Banjir bandang yang melanda sejumlah desa di kawasan pedalaman kabupaten Pidie, Tangse atau sekitar 170 kilometer Kota Banda Aceh pada Kamis (10/3) itu menyebabkan kerusakan berbagai infrastruktur publik dan rumah penduduk.
Sayuti menyebutkan, ratusan prajurit TNI dan anggota Polri serta relawan PMI, Rapi dan organisasi kemasyarakatan ikut terlibat dalam upaya memulihkan keadaan pada masa tanggap darurat bencana pascabanjir bandang itu. Dua korban yang dinyatakan hilang, ia mengatakan hingga kini masih dalam pencarian tim SAR gabungan dan masyarakat setempat.
Memasuki hari kelima pascabanjir, data resmi yang dikeluarkan posko bencana di kawasan Tangse menyebutkan korban ditemukan dalam keadaan meninggal tercatat 10 orang. Kemudian, A Gani Usman (60), Darmiati A Gani (20), penduduk desa Blang Dalam. Selanjutnya Rumaidah, korban meninggal dunia yang jasadnya ditemukan di sungai kawasan kecamatan Teunom, Aceh Jaya.
Sementara itu, Kabag Humas dan Protokol Sekda Pidie Sayuti, juga menyebutkan sosok mayat yang ditemukan warga di kawasan Krueng Tangse pada Senin (14/3) malam dipastikan korban banjir yakni Hendra (20) yang sebelumnya dilaporkan hilang.