REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG - PT ASDP Cabang Bakauheni masih mengoperasikan kapal feri bantuan untuk mengangkut kendaraan dan penumpang dari Pelabuhan Bakauheni ke Merak atau sebaliknya, meski penumpukan kendaraan dalam dua hari terakhir tidak lagi terjadi. "Sebanyak lima kapal feri bantuan dan 18 kapal feri reguler, masih kita operasikan," kata Manajer Operasi PT ASDP Cabang Bakauheni, Zailis Anas, di Bakaueni Kabupaten Lampung Selatan, Rabu.
Zailis Anas menyebutkan pengoperasian kapal bantuan itu berlangsung sampai kondisi normal dan selesai perbaikan sejumlah kapal feri reguler lainnya. Dia menyebutkan pihaknya belum berani tidak mengoperasikan kapal feri bantuan itu, karena khawatir terjadi lagi penumpukan kendaraan seperti beberapa hari lalu di Pelabuhan Merak, Banten.
"Fokus kita sekarang adalah mencegah terjadi penumpukan kendaraan di kawasan kedua pelabuhan penyeberangan itu," katanya.
Menurut Zailis , sekarang ini tidak lagi terjadi penumpukan kendaraan di kawasan Pelabuhan Bakauheni, meski setiap kapal feri yang hendak berlayar ke Pelabuhan Merak, selalu penuh dengan kendaraan, terutama truk barang.
Ia juga menyebutkan waktu tempuh pelayaran kapal feri rute Merak-Bakauheni telah diupayakan mencapai waktu normalnya, yakni dua jam. "Dengan demikian, waktu bongkar-muat isi kapal juga diusahakan tepat waktu," katanya.
Penumpukan kendaraan di Pelabuhan Merak dan Bakauheni telah berulangkali terjadi, dan penyebabnya di antaranya adalah berkurangnya jumlah kapal yang dioperasikan serta waktu pelayaran kapal feri yang bertambah lama.
Pada awal bulan lalu, banyak penumpang yang mengeluhkan waktu pelayaran yang bertambah lama, yakni mencapai tiga hingga empat jam. Waktu normal pelayaran kapal feri rute Bakauheni-Merak adalah sekitardua jam.
Zailis menyebutkan pihaknya masih tetap waspada untuk mengantisipasi terjadinya lagi penumpukan kendaraan. Berkaitan itu, sebanyak 23 kapal dioperasikan dalam 80 trip untuk sehari semalam.