REPUBLIKA.CO.ID,PACITAN--Sebanyak 16 pemuda yang mengikuti program kerja magang ke sejumlah perusahaan di Jepang saat ini dipastikan selamat. "Informasi yang kami, mereka selamat, tapi mereka belum bisa dipulangkan," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pacitan, Marwan, Rabu.
Namun, ia mengaku belum mendapat konfirmasi secara utuh mengenai kondisi 16 pemuda asal Pacitan yang tengah mengikuti program kerja magang di negara Jepang. Hanya mereka saat ini dipastikan dalam kondisi selamat dari bencana gempa maupun tsunami yang melanda Jepang beberapa waktu lalu.
Diakuinya, belasan tenaga kerja magang itu berangkat lewat jalur resmi. Mereka tersebar diberbagai lokasi dan bidang pekerjaan, mulai di pabrik suku cadang otomotif hingga di industri elektronika.
Marwan mengatakan, saat ini para pekerja magang asal Pacitan tersebut masih berada di Jepang dan belum dievakuasi kembali ke Indonesia. Hanya saja, jika kondisi di Jepang memang mengkhawatirkan, ia mendesak kepada pemerintah pusat agar para tenaga kerja itu segera dipulangkan ke Indonesia. Tetapi sebaliknya, jika kondisi tidak berbahaya, program magang bisa diteruskan. "Kami belum ada informasi dari pemerintah. Biasanya kalau sudah ada informasi Disnakertrans diberi tahu," ujarnya.
Sementara itu, pihak keluarga para pekerja magang di Kabupaten Pacitan sejauh ini masih mengaku merasa khawatir. Kekhawatiran mereka ditengarai semakin meningkat seiring terjadinya ledakan pada sejumlah reaktor nuklir di Fukushima, Jepang pasca gempa dahsyat dan terjangan gelombang tsunami, beberapan waktu lalu.
Meski dikabarkan selamat, namun para keluarja pekerja magang tersebut mengkhawatirkan ancaman radiasi akibat bocornya instalasi nuklir di negara Sakura itu. "Kalau bisa secepatnya pulang," kata Slamet Hermawanto, kakak dari Aziz Pamungkas, salah seorang pekerja magang di Jepang dengan wajah cemas.
Dijelaskannya, lokasi bekerja Aziz sebenarnya cukup jauh dari daerah bencana, yakni di Prefecture Fukui. Kendati begitu, pihak keluarga tetap saja belum bisa tenang. Kekhawatiran itu cukup beralasan mengingat radiasi dari reaktor nuklir yang bocor diduga telah menyebar hingga radius tertentu dan bahkan telah mengenai warga.
Pihak keluarga yang tinggal di Dusun Wonoayu, Desa Mentoro, Kecamatan Kota Pacitan mengaku hingga kini belum pernah mendapatkan konfirmasi dari pihak terkait. Kepastian kondisi Aziz yang selamat sendiri diperoleh setelah mereka berupaya menghubungi. Baik melalui pesan singkat maupun telpon langsung beberapa jam setelah tsunami meluluhlantakkan Jepang. "Kami berhasil mendapatkan kepastian selamat sekitar pukul 19.00 WIB, Jumat (11/3)," kata Slamet.