REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Kunjungan wisatawan asing asal Jepang ke Yogyakarta pascabencana gempa dan tsunami, diprediksi turun sehingga pelaku wisata di Yogyakarta berupaya melakukan pemetaan kawasan tidak terpengaruh bencana. "Pascabencana gempa dan tsunami, wisatawan dari Jepang ke Yogyakarta jelas akan terpengaruh dan besar kemungkinan turun drastis. Saat ini saja pelaku wisata dan wisatawan asal Jepang memperpendek kunjungannya ke Yogyakarta," kata Ketua Badan Promosi dan Pariwisata Yogyakarta Deddy Pranowo Eryono, Kamis.
Menurut dia, data Dinas Pariwisata DIY rata-rata wisatawan asal Jepang yang berkunjung ke Yogyakarta mencapai 40.000 hingga 50.000 per tahun dan sebagian besar mereka berasal dari kota Osaka dan Tokyo. "Namun seberapa besar penurunan kunjungan sampai saat ini juga belum bisa diperkirakan, kami akan berupaya memetakan potensi wisatawan dari wilayah lain di Jepang," katanya.
Ia mengatakan, pascabencana gempa dan tsunami sampai saat ini belum ada pembatalan kunjungan wisatawan dari Jepang ke Yogyakarta. "Walau jumlah kunjungan diperkirakan menurun namun tidak akan terjadi secara besar-besaran dan hanya dalam waktu sesaat karena wisatawan dari negeri sakura sebagian besar dari Tokyo dan Osaka, sedangkan daerah yang mengalami kerusakan parah selama ini hanya sedikit saja warganya yang berkunjung ke Yogyakarta dan daerah yang tidak terpengaruh besar bencana serta memiliki prospek, promosi melalui "travel agent" akan digalakkan lagi," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi DIY Tazbir mengatakan, ancaman radiasi dengan meledaknya PLTN di Fukusima Jepang di satu sisi bisa menguntungkan dan di sisi lain bisa mematikan wisatawan asal Jepang yang berkunjung ke Yogyakarta.
"Jika sampai ada imbauan dari Pemerintah Jepang agar warganya sementara tidak bepergian atau berwisata, jelas akan mengurangi jumlah kunjungan wisatawan. Namun ancaman meluasnya pengaruh radiasi nuklir di Jepang juga bisa membuat kunjungan meningkat karena warga di Tokyo dan Osaka yang selama ini banyak berkunjung ke Yogyakarta kemungkinan akan mengungsi ke tempat lain untuk sementara waktu," katanya.
Menurut dia, secara umum dunia pariwisata Yogyakarta tidak akan terlalu terpengaruh pascabencana di Jepang. "Apalagi sekarang 'direct flight' ke beberapa negara melalui bandara Adisutjipto Yogyakarta sudah berjalan lancar. Namun semua pihak harus melakukan jemput bola dan tidak hanya berdiam diri. Kuncinya promosi yang tepat dan bagaimanapun Yogyakarta merupakan daerah yang memiliki daya tarik luar biasa dengan keberadaan Keraton, Candi Prambanan dan Candi Borobudur," katanya.