REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG - Sebuah paket mencurigakan yang ditemukan di depan rumah Subiyanto, warga Jalan Candi Kencana Raya Nomor B 20A RT 02 RW 08, Kelurahan Kalipancur, Semarang, tidak berisi bahan peledak. Hal tersebut diketahui setelah Tim Gegana Brimob Polda Jateng melakukan pemeriksaan paket mencurigakan di lokasi kejadian pada Ahad (20/3) dini hari.
Isi paket yang dibungkus kardus rokok berukuran sekitar 40 x 40 centimeter dan terdapat dua buah gabus tersebut ternyata hanya berisi barang-barang bekas antara lain, pakaian, sepatu, kardus minuman, topi pramuka, dompet, dan beberapa logam. Proses pemeriksaan paket mencurigakan yang dilakukan oleh tim gegana berlangsung kurang lebih satu setengah jam yang dimulai pukul 00.30 WIB.
Sebelum melakukan pemeriksaan paket mencurigakan di sekitar lokasi kejadian, polisi telah mengevakuasi empat anggota keluarga Subiyanto ke tempat yang lebih aman. Tidak lama kemudian paket yang mencurigakan tersebut berhasil dibuka oleh seorang anggota Brimob Polda Jateng yang mengenakan pakaian pelindung dan ternyata isinya hanya beberapa barang bekas.
Komandan Kodim 0733 BS/Semarang, Letkol Infateri Nugroho Sulistyobudi, yang berada di lokasi penemuan paket mencurigakan mengimbau kepada masyarakat tetap waspada terkait dengan pengiriman paket berisi bom di sejumlah daerah yang marak akhir-akhir ini. "Kemungkinan besar aksi teror seperti ini dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan ingin memanfaatkan situasi seperti ini," katanya.
Dandim juga menghimbau masyarakat agar segera melaporkan ke aparat keamanan jika menemukan suatu paket yang mencurigakan agar bisa ditindaklanjuti secepatnya.
Sementara itu, Ny. Subiyanto mengaku barang-barang bekas yang ditemukan ini miliknya, namun telah dibuang sekitar tiga minggu yang lalu. "Saat itu ada dua pria berboncengan yang tidak dikenal yang meminta izin kepada saya saat akan mengambil barang-barang bekas yang saya buang di depan rumah," ujarnya.
Paket mencurigakan tersebut ditemukan di depan rumah seorang dosen Fakultas Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Semarang, Sabtu (19/3) pukul 22.00 oleh yang bersangkutan sepulang dari menghadiri resepsi.
Mengetahui ada paket mencurigakan di depan rumah, Subiyanto kemudian melapor ke Ketua RT setempat dan diteruskan ke kepolisian.