REPUBLIKA.CO.ID,PADANG--LSM Nasional Yayasan IDEP berpusat di Bali bekerjasama dengan dua Ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah melaksanakan program pelatihan kepada para tukang kayu dan batu tradisional di Sumatera Barat untuk meningkatkan kualitas konstruksi bangunan agar bisa aman terhadap gempa. Sebanyak 500 orang tukang tradisional dari Kota Padang, Pariaman, Kabupeten Padang Pariaman dan Agam telah mengikuti kegiatan pelatihan ini yang dilaksanakan di Klinik Konstruksi Universitas Andalas, kata Manager Project IDEP Padang, Dedi Triadi di Padang, Senin.
Para tukang tradisional yang dilatih dalam program ini direkomendasikan oleh Pengurus Wilayah (PW) NU dan Muhammadiyah sumbar, tambahnya. Pelatihan diberikan dalam 11 gelombang yang masing-masingnya selama empat hari dengan total dua bulan.
Para tukang yang telah dilatih selanjutnya, secara berjenjang membagi ilmunya kepada tukang lain yang belum sempat mengikuti pelatihan, katanya. Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Muhammadiyah Sumbar Yuzardi Maad, menyebutkan, sejak awal berdiri, Mumammadiyah sudah memiliki lembaga penanggulangan bencana dan pertama pertama kali beraktifitas saat Merapi meletus di Yogyakarta.
Penanggulangan bencana menjadi bagian dari perhatian Muhammadiyah, tambahnya. Menurut dia, selama ini para tukang tradisional hanya mendapat keterampilan secara otodidak, hingga sulit mengubah kebiasaannya. Karena itu, para tukang yang telah memiliki keterampilan sesuai dengan standar rumah aman gempa perlu terus berkoordinasi dan melakukan sosialisasi ilmunya kepada tukang lain.
Ia mengatakan, mengubah kebiasaan masyarakat agar membangun lebih baik sangat efektif dilakukan dengan melatih tukang. Sementara itu, Wakil Ketua PW NU Sumbar Darmansyah yang juga Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana Alam (LPBA) NU Sumbar mengatakan, NU dan Muhammadiyah, tidak hanya melakukan kegiatan keagamaan, tetapi berjuang bersama masyarakat termasuk dalam penanggulangan bencana.
Menurut dia, khusus untuk rekonstruksi pascagempa 30 September 2009 di Sumbar, sulit mengontrol pembangunan seluruh rumah masyarakat, selain itu juga terjadi kekurangan tukang untuk membangun kembali rumah-rumah yang rusak atau roboh. Kini terjadi kekurangan tukang di Sumbar, sehingga banyak didatangkan dari Jawa dan daerah lainnya ke Sumbar, tambahnya.
Salah satu solusinya, adalah dengan melatih tukang tradisional dan masyarakat untuk menjadi tukang yang bisa menerapkan pembangunan rumah yang aman gempa, katanya. Selain melatih tukang tradisional, dalam kerjasama IDEP-NU-Muhammadiyah ini juga dilakukan kampanye teknik membangun yang aman gempa kepada masyarakat melalui media massa.