REPUBLIKA.CO.ID,CIAMIS - Ketua Majelis Ulama Indonesia Kalipucang, Zaki Komarudin, berbagi kisah tentang lima anggota Ahmadiyah Ciamis yang telah menyatakan kembali memeluk Islam secara ikhlas dan tanpa paksaan. Zaki menyatakan munculnya keinginan bertaubat karena kelima anggota Ahmadiyah tersebut butuh pergaulan dengan masyarakat lain.
Kisah tersebut berawal ketika salah seorang jamaah Ahmadiyah meninggal dunia. Jasadnya tidak boleh dimakamkan di tempat pemakaman umum. Pelarangan tersebut karena khawatir timbul permasalahan baru di masyarakat hingga akhirnya pihak keluarga yang meninggal itu memutuskan untuk dimakamkan di tanah keluarga.
"Kalau dimakamkan, itu takut jadi masalah jika dicampur adukan. Akhirnya mereka menyadari dan dimakamkan di tanah sendiri," kata Zaki.
Bahkan setelah selesai pemakaman, kata Zaki, keluarga duka jamaah Ahmadiyah itu merasa ada yang ganjil. Karena, tidak ada masyarakat yang hadir melakukan tahlilan atau menyatakan bela sungkawa.
Pada akhirnya, keluarga jamaah Ahmadiyah tersebut mengundang masyarakat untuk menggelar tahlilan dan mendoakan orang yang meninggal dunia. Acara tahlilan dipimpin langsung oleh ustadz setempat.
"Berawal dari sana, mereka (Ahmadiyah) akhirnya merasa butuh pergaulan seperti orang lain," kata Zaki. ''Jadi kalau seperti ini, tidak bisa bergabung dengan orang lain, akhirnya mereka sadar dan mau bertaubat."