REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA-Camat dan lurah se-Kota Surabaya, Jawa Timur, akan mengadakan studi banding ke Singapura dan Malaysia untuk belajar tata pengelolaan perkotaan yang baik dan modern. "Itu untuk menambah kemampuan mereka tentang tata administrasi serta pembangunan di kota," ujar Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, Rabu.
Menurut dia, ke 31 camat dan lurah tersebut akan berangkat secara bergantian. Khusus untuk lurah, tidak semua ikut, melainkan lurah yang dianggap berprestasi saja. Ia mengatakan pemkot tidak ingin proses pembangunan dan penataan kota terhambat gara-gara kemampuan personil di Kecamatan serta Kelurahan rendah. "Biar nanti bisa berimbang, kemampuan pejabat di kelurahan dan kecamatan bisa meningkat," tegasnya.
Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan Pemkot Surabaya, Irvan Widyanto, menjelaskan para camat dan lurah yang berangkat studi banding harus melalui beberapa syarat, salah satunya memiliki prestasi selama menjabat. "Kalau mereka tak memiliki prestasi, tak bisa langsung berangkat ke Singapura atau Malaysia duluan. Mungkin berangkatnya belakangan, dinilai setelah berprestasi dulu.”
Selain belajar tentang tata kota, mereka juga mempelajari tata tertib pemerintahan serta lalu lintas.