REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI - Tiga mojang asal Desa Kebonpedes, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, diduga menjadi korban penjualan manusia atau human trafficking di Malaysia.
Ketua Serikat Pekerja Migrant Indonesia (SBMI) cabang Sukabumi, Jejen Nurjanah, di Sukabumi, Rabu (23/3), menyatakan pihaknya tengah menangani laporan dari warga yang keluarganya diduga menjadi korban perdagangan manusia di Malaysia. "Kami masih menyelidiki kasus dugaan ini dan kami pun sudah melaporkannya ke Badan Nasional Perlindungan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) di Jakarta," ungkapnya.
Untuk ketiga perempuan ini, Jejen mengatakan bahwa pihaknya masih menelusuri nama dan alamat lengkapnya. Karena, kasus seperti itu cukup sulit untuk dilacak. "Kami hanya menerima laporan saja dan kami pun saat ini tengah menindak lanjuti laporan ini," tambahnya.
Sebenarnya ada lima orang yang diduga menjadi korban trafficking ke Malaysia. Dua diantaranya sudah ditemukan yakni satu warga Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, dan satu lagi warga Kota Sukabumi.
"Kami pun sudah melaporkannya ke intansi terkait lainnya untuk mengembangkan kasus ini," lanjut Jejen.
Sementara itu, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukabumi mengakui belum menerima informasi tersebut. Kepala Seksi Penyediaan dan Penempatan TKI Disnakertrans Kabupaten Sukabumi, Ismail, menyatakan bahwa pihaknya belum menerima laporan tentang adanya warga kabupaten yang menjadi korban traficking ke malaysia. "Kami belum menerima laporan atas kasus ini. Untuk tahun 2011, kami baru menerima satu kasus TKI. Itu pun masalah hilang kontak selama lima tahun," singkatnya.