REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ada dugaan situs arkeologi di kota tua ditemukan. Tepatnya di Jalan Bendera Raya Rt 01/03, Roa Malaka, Tambora, Jakarta Barat. Bentuknya berupa sumur yang hingga sekarang masih berfungsi dan banyak digunakan warga.
Zaidin, warga setempat mengatakan bahwa sebenarnya warga sudah tahu ada keanehan di dalam sumur tersebut. "Hanya saja, warga menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang wajar," kata Zaidin yang dianggap sebagai si empunya sumur, Rabu (4/8).
Keberadaan sumur yang diduga menyimpan situs arkeologi itu berada di sekitar rumah Zaidin. Dugaan itu dianggapnya relevan karena ada yang berbeda dari sumur itu. Sebab, ketika dicoba diraba dengan menggunakan bambu panjang, terasa ada undakan batu yang tak sejajar. Kedalaman airnya pun menjadi berbeda.
Diperkirakan, dari permukaan air, kedalaman paling rendah hanya sekitar 1 meter, sedangkan yang paling dalam sekitar 2,5 meter. "Seperti undakan tangga," katanya.
Selain itu, warga lainnya, Haryadi mengatakan, jenis batuan dan bentuknya pun sedikit berbeda dengan batu bata yang digunakan saat ini. Bentuknya memanjang dan diduga berjenis batu andesit. Ia menduga susunan batuan itu membentuk suatu terowongan, kanal, atau bagian dari bangunan tua zaman Belanda.
Haryadi mengatakan, benar atau tidaknya undakan batu yang terkubur dalam sumur harus dibuktikan. Namun, belum ada pihak pemerintah ataupun lembaga arkeologi yang menindaklanjuti keberadaan dugaan situs itu. "Cuma butuh pembuktian," katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Penataan, Pengembangan dan Publikasi UPT Kota Tua, Norviandi S Husodo mengatakan, temuan itu tidak bisa langsung dianggap sebagai situs arkelogi. "Harus ada kajian dulu sebelum menyatakan hal tersebut sebagai situs," katanya.
Laporan awal dari masyarakat ini dinilai Norviandi sebagai langkah awal untuk menindaklanjuti secara lebih serius. "Kalau memang perlu dilakukan penggalian, ya bisa saja dilakukan," katanya.
Hanya saja, proses mengumpulkan data untuk bisa mengatakan sumur itu menyimpan obyek arkelogis tak bisa dilakukan secara singkat. Selama ini, lanjutnya, beberapa buku memang dijadikan acuan untuk menggali kemungkinan adanya situs atau obyek arkeologis yang belum terjamah. Salah satunya buku karangan Adolf Eukeun berjudul Historical Site atau versi Indonesianya Tempat-Tempat Bersejarah di Jakarta.
Norviandi pun belum bisa memastikan kebenaran laporan itu. Jika warga menduga sumur itu menyimpan bagian dari benteng kota tua, asumsi awalnya hal itu tak mungkin. Sebab, jarak benteng dengan dugaan situs arkeologi itu cukup jauh. "Dari data dan peta sejarah, kemungkinan bukan benteng," katanya. ''Namun, tak menutup kemungkinan jika ada hubungannya dengan bangunan tua peninggalan Belanda yang berada di sekitar daerah itu. Harus ada penelitian lebih lanjut.''