Kamis 21 Oct 2010 23:12 WIB

Akhir Pekan ini, TMII 'Hidupkan' Cut Nyak Dien

Rep: Ditto Pappilanda / Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta--Akhir pekan ini, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akan menghidupkan lagi sosok pahlawan nasional seperti Cut Nyak Dien dan Pangeran Diponegoro. Kehadiran para pahlawan nasional ini untuk meramaikan peringatan Hari Pahlawan Nasional, HUT TNI, dan Hari Sumpah Pemuda.

Kegiatan ini sejalan dengan Pekan Wira Budaya TMII yang dimulai sejak Ahad (24/10) hingga 14 November mendatang.

Selain menghadirkan sosok pahlawan yang diperankan selebritas seperti Pong Harjatmo (Pengeran Diponegoro), Della Puspita (Cut Nyak Dien), dan Krisna Mukti (Sultan Hassanudin), Pekan Wira Budaya akan menghadirkan rangkaian Karnaval Keprajuritan Nusantara dari 16 provinsi di nusantara dari Sabang sampai Merauke.

Dari Papua akan ditampilkan arak-arakan upacara penjemputan panglima perang oleh Suku Tiom. Selain itu, masih terdapat pertunjukan dari Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Jawa Barat, hingga Nanggroe Aceh Darussalam.

Menurut Direktur Operasional TMII Ade F Meliala, selain menampilkan karnaval keprajuritan daerah, Pekan Wira Budaya juga akan diramaikan oleh penampilan dari kesatuan TNI. "Prajurit TNI akan menampilkan prajurit perjuangan pra-kemerdekaan hingga prajurit TNI modern hari ini."

Rangkaian karnaval akan dimulai pukul 10.00 WIB dengan arak-arakan yang dimulai dari Museum Keprajuritan TMII dan berakhir di panggung utama di Plaza Tugu Api, Sasono Langen Budoyo.

Selain rangkaian karnaval keprajuritan, Pekan Wira budaya juga akan diramaikan dengan pameran seni kriya seni dan foto, wayang jazz, festival teater nasional, dan dua opera Mahabrata dan Ramayana, serta opera Rama-Shinta versi Minang 'Cinto nan Sabananyo'. Hingga akhir Pekan Wira Budaya, TMII mengharapkan dapat menyedot kedatangan hingga 60 ribu pengunjung.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement