REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN--Situs Candi Gedongsongo, yang terletak di Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, sudah selayaknya memiliki fasilitas tambahan berupa literatur sejarah tentang situs candi ini. Sehingga, para pengunjung tak sekadar menikmati eksotisme alam pegunungan dan keindahan bangunan candi, namun juga mendapatkan berbagai edukasi tentang sejarah situs ini.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Semarang, Agus Purwoko Djati, mengatakan, dengan tambahan fasilitas edukasi sejarah ini, pengunjung nantinya juga dapat mengerti sejarah Candi Gedongsongo.
"Keindahan alam dan karya seni candi ini jika tidak disertai dengan informasi asal-usul Gedongsongo saya kira kurang lengkap. Karena itu akan kami lengkapi sebagai sarana penambah wawasan sejarah," ujarnya, di Ungaran, Senin (22/11).
Menurut Agus, untuk mewujudkan fasilitas tambahan ini, pihaknya akan segera merumuskan dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang. Hal ini untuk menentukan konsep fasilitas tambahan bagi pengunjung obyek wisata ini. Harapannya, dengan fasilitas tambahan ini minat kunjungan wisatawan ke Candi Gedongsongo akan bisa meningkat. Karena nilai tambah yang bisa didapatkan dari kunjungan wisata yang ditawarkan.
Yang lebih penting, kata Agus, situs ini juga bisa menjadi alternatif bagi tujuan wisata edukasi, yang bermanfaat bagi dunia pendidikan. Karena ruang ilmu sejarah yang diberikan. Tak hanya di lingkup Kabupaten Semarang, namun juga daerah lain di luar Kabupaten ini, bahkan wisatawan mancanegara. "Karena fasilitas pendidikan sejarah yang di miliki," imbuhnya.
Agus juga menambahkan, saat ini wisata Candi Gedungsongo masih sebatas kunjungan untuk menikmati alam lingkungan candi dan belum mengarah pada pemahaman nilai-nilai sejarah yang terkandung dalam situs-situs purbakala tersebut.