Sabtu 27 Nov 2010 04:08 WIB

Ada 600 Gamelan Tersebar di Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID,  SOLO--Hampir semua universitas terkemuka di Amerika Serikat memiliki program studi gamelan Indonesia. Sehingga, menurut mantan Rektor Institut Seni Indonesia Denpasar, Prof Dr I Wayan Rai S. tidak mengherankan banyak ahli musik tradisional ini di luar negeri. "Gamelan Bali yang ada di Amerika Serikat ada 15 jenis dan sekarang ini terus bertambah dari gamelan Jawa, Sunda dan lain-lain," kata I Wayan Rai S pada seminar Mabarung Gong Kebyar yang diselenggarakan ISI Solo, Jumat (26/11).

Gamelan berada di luar negeri sejak tahun 1800-an dibawa oleh para kolonial atau bangsa-bangsa barat yang pernah menjajah di Indonesia, tambah Guru Besar Komposisi Musik ISI Solo Prof Dr R.Supanggah. "Tidak hanya berkembang di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat, tetapi juga Australia, Afrika dan bahkan sekarang Asia. Memang gamelan menjadi unggulan karena berhasil keluar pagar Indonesia dan ini bisa diterima di kalangan para musisi pada umumnya," katanya. Di Amerika Serikat, lanjutnya, sekarang ini ada sekitar 600 perangkat gamelan

Gamelan, kata I Wayan juga salah satu perekat bangsa ini, karena berdasarkan data yang ada tahun 1870 berbagai musik di Nusantara termasuk di antaranya gamelan telah pentas berkolaborasi di Paris, katanya. "Jadi seni sebagai alat pemersatu bangsa ini tidak hanya sekarang saja, sejak dulu sudah terjadi dan dilakukan oleh para pendahulu kita dan ini ada bukti-buktinya sampai sekarang," paparnya.

Pada tahun 1870 ada serombongan seniman yang berasal dari berbagai daerah di Nusantara ini pentas bersama di Paris/ "Waktu itu sedang terjadi adanya revolusi industri, katanya.

Menyinggung hasil karya musik sekarang yang jarang menjadi monumental, Supanggah mengatakan bahwa yang disentuh hanya pada seninya saja, sedangkan budayanya jarang disentuh, akibatnya hasil karya seni tersebut hanya enak dinikmati sementara tidak sampai rasa.

sumber : Ant
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement