REPUBLIKA.CO.ID,
TABANAN-- Belasan mesin pemandu wisata bantuan pusat yang terpasang di sejumlah lokasi di Kabupaten Tabanan, Bali dinilai mubazir. Karena hingga kini tidak ada wisatawan atau masyarakat yang memanfaatkan peralatan tersebut.
"Iya memang benar kami akui bahwa mesin-mesin itu saat ini sebagian besar tidak berfungsi," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemkab Tabanan I Wayan Diasa, Senin (13/12).
Dia menyebutkan jumlah mesin canggih tersebut sebanyak 12 buah, hanya saja saat ini kondisinya hampir semua tidak berfungsi.
"Hampir semuanya tidak berfungsi, termasuk yang di kantor bupati. Paling yang berfungsi hanya yang di kantor Disbudpar saja," katanya berterus terang.
Jika melihat fungsi dari keberadaan mesin tersebut, sesungguhnya sangat membantu para tamu atau wisatawan yang berwisata di Tabanan. Dengan mesin itu, wisatawan tinggal klik atau membuka informasi yang dibutuhkan tentang objek wisata, mulai lokasi hingga jarak, hotel, menu makanan dan lain-lain akan muncul seketika.
Diasa mengatakan bahwa pihaknya juga merasa bingung, mengapa mesin yang sangat berguna itu justru tidak dimanfaatkan masyarakat. "Kami juga heran, padahal sudah sosialisasikan. Apa mungkin di mesin itu kami tempatnya penjaga cewek cantik yang pakai rok mini ?. Mungkin dengan cara itu banyak yang melirik mesin tersebut," ucap Diasa sembari bercanda.