Rabu 22 Dec 2010 09:18 WIB

Arkeolog Gelap Berkeliaran di Poso

Red: Stevy Maradona

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah mensinyalir banyak arkeolog yang masuk sebagai wisatawan mancanegara (Wisman) gadungan guna melakukan riset ilegal di kawasan Lembah Bada di Poso, Sulawesi Tenggara.

Peneliti dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Dwi Yani Yuniawati Umar mengatakan lembaganya gencar mensosialisasikan pentingnya menjaga kelestarian dan keaslian situs Lembah Bada, Poso, Sulawesi Tenggara, kepada pemangku kepentingan di wilayah setempat.

"Mereka berlagak sebagai turis. Jadi, selain kepada aparat setempat, kita juga sosialisasi kepada masyarakat sekitar untuk memberitahukan betapa pentingnya menjaga keaslian dan kelestarian situs ini bagi dunia terlebih bagi bangsa Indonesia," kata Dwi Yani, Selasa (21/12).

Di kawasan tersebut, terdapat tiga lembah yaitu lembah Bada, lembah Napu, dan lembah Besoa yang di dalamnya terdapat beberapa titik peninggalan Megalitik berbentuk arca-arca dan kalamba (stone vats) yang memiliki kesamaan dengan arca megalitik yang ada di Laos.