Selasa 28 Dec 2010 22:50 WIB

Pemerintah Tidak Akui Keraton Bangkalan Sebagai BCB

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKALAN-- Kepala Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangkalan, Madura, Saad Ashari, menyatakan, bangunan kuno yang diklaim sebagai milik pribadi warga di Kelurahan Kraton, Kecamatan Kota, memang bekas Kraton Bangkalan.

"Sebab, dulu disana memang tempatnya Kraton Bangkalan dan kemungkinan besar itu memang merupakan bekas Kraton Bangkalan," kata Saad Ashari, Selasa.

Hanya saja, sambung dia, bekas Kraton Bangkalan yang kini diakui milik pribadi warga tersebut, tidak termasuk cacatan Disporabudpar Bangkalan sebagai cagar budaya di Kabupaten Bangkalan.

"Sesuai dengan data yang ada pada kami, bangunan tersebut tidak masuk sebagai cagar budaya dan sudah menjadi hak milik," paparnya.

Saad menambahkan, bangunan yang masuk dalam cagar budaya di Kabupaten Bangkalan salah satunya adalah Pendopo Agung dan Benteng Belanda. Bangunan tersebut harus dilestarikan dan dijaga agar tidak rusak.

Bekas Kraton Bangkalan, di Kampung Sak-Sak Tengah, Kelurahan Kraton, Kecamatan Bangkalan, Madura, Jawa Timur, diklaim sebagai milik pribadi warga bernama Hansyen Woing.

"Itu sudah menjadi milik pribadi saya, dan saya telah mengantongi sertifikatnya dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) Bangkalan yang dikeluarkan 2010 ini," kata Hansyen, kepada sejumlah wartawan di Bangkalan.

Menurut dia, bekas Kraton Bangkalan di areal seluas 1 hektare lebih itu, merupakan warisan dari orang tuanya dan sudah diukur sejak 1925 lalu. "Namun, sertifikatnya baru rampung sekarang ini," ujarnya.

Dulu, kata dia, bangunan itu ditempati sebagai asrama pejabat di Kabupaten Bangkalan. Namun karena ayahnya kasihan pada orang yang tidak punya rumah, akhirnya, rumah itu disuruh tempatinya secara cuma-cuma.

Menurut Hansyen, bangunan kuno tidak pernah direnovasi dan tidak terurus. Baik oleh dirinya maupun dari penghuni bangunan kuno tersebut. Akibatnya, kondisi bangunan sangat memprihatinkan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement