Ahad 06 Feb 2011 17:13 WIB

Gunakan Google Earth, Arkeolog Temukan Ribuan Situs Arkeologi di Arab

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Google Earth ternyata mampu membantu arkeolog untuk menemukan situs-situs purbakala. Seperti yang dilakukan David Kennedy, profesor sejarah klasik dan purbakala dari University of Western Australia.

Dirinya menggunakan aplikasi Google Earth maps untuk menangkap 1.977 lokasi potensial situs arkologi di Arab Saudi. Selain itu, Kennedy juga menemukan 1.082 titik lokasi nisan berbentuk air mata.

"Saya menemuka ini tanpa harus pergi ke Arab Saudi. Habis, Arab Saudi bukanlah negara mudah untuk ditembus," kata Kennedy.

Dr Kennedy tentunya tidak sendiri. Ia memiliki staf di Arab Saudi. Lewat staf inilah verifikasi situs bisa dilakukan dengan survei dan foto.

Metode serupa pernah dilakukan di Inggris untuk mencari lokasi situs dari zaman logam dan Romawi. Metode sama juga digunaka di Peru dan reruntuhan Belize di Lei.

Arab Saudi memang salah satu negara yang paling ketat mengatur penelitian arkeologi. Ulama garis keras Arab Saudi mengklaim, penelitian sejarah purbakala Arab akan mengubah fokus pada Islam.

Pada 1994, Dewan Ulama Arab Saudi menelurkan perintah untuk merawat situs sejarah. Alasan mereka, ini bisa menimbulkan politeisme. Ancaman hukumannya, bila membandel, adalah hukuman mati.

In 1994, a council of Saudi clerics was reported to have issued an edict asserting that preserving historical sites "could lead to polytheism and idolatry" – both punishable,

sumber : Telegraph
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement