Ahad 09 Jan 2022 21:16 WIB

Pemprov NTT Dukung Program Konservasi UNDP

Program konservasi UNDP dilaksanakan di habitat komodo di tiga kabupaten di NTT.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Seorang petugas mengawasi seekor Komodo (Veranus komodoensis) yang sedang berjemur di pesisir pantai Pulau Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Ahad (22/9/2019). Pemprov NTT mendukung program konservasi komodo oleh UNDP.
Foto: Antara/Kornelis Kaha
Seorang petugas mengawasi seekor Komodo (Veranus komodoensis) yang sedang berjemur di pesisir pantai Pulau Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Ahad (22/9/2019). Pemprov NTT mendukung program konservasi komodo oleh UNDP.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mendukung program konservasi komodo dan spesies satwa terancam punah lain yang dilaksanakan olehUnited Nations Development Programme (UNDP) di Flores.

Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi sudah melakukan pertemuan dengan koordinator program konservasi bertajukInvesting in the KomodoDragon and other globally threatened species in Flores (IN-FLORES).

Baca Juga

"Pemerintah provinsi siap memberikan surat dukungan dan rekomendasi yang dibutuhkan oleh UNDP untuk pelaksanaan program IN-FLORES dalam rangka konservasi hewan purbakala komodo dan ekosistem sekitarnya, termasuk juga pemberdayaan masyarakat di kawasan konservasi," kata Josef persyang diterima di Kupang, NTT, Ahad (9/1/2021).

Dia mengemukakan pentingnya pembagian tugas yang jelas dalam pelaksanaan program konservasi komodo dan satwa terancam punah lain di Flores. Hal itu untuk keberhasilan upaya konservasi.

Koordinator Program IN-FLORES UNDP Fransiska Sugi menjelaskan, UNDP bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah mengajukan proposal Program IN-FLORES ke Global Enviromental Facility (GEF). "GEF telah menyetujui pendanaan sebesar Rp 80 miliar lebih untuk jangka waktu enam tahun dari 2022 sampai 2028," kata Fransiska.

Ia mengatakan, program konservasi UNDP akan dilaksanakan di habitat komodo di tiga wilayah kabupaten, yakni Manggarai Barat, Manggarai Timur, dan Ngada. Program itu akan mencakup upaya konservasi terintegrasi, pengembangan ekonomi masyarakat di sekitar habitat komodo, serta pengembangan penelitian tentang komodo serta flora dan fauna di kawasan konservasi komodo.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement