Jumat 08 Jul 2022 05:12 WIB

Sandiaga: 90 Persen Wisatawan ke Bali Tertarik Ecotourism

86 persen di antaranya bersedia melakukan kegiatan mengimbangi jejak karbon.

Red: Ratna Puspita
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno

REPUBLIKA.CO.ID, BULELENG -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyebut bahwa sekitar 90 persen wisatawan yang datang ke Bali tertarik dengan ecotourism atau wisata ramah lingkungan. Selain itu, 86 persen di antaranya bersedia melakukan kegiatan mengimbangi jejak karbon.

Sandiaga mengatakan, berdasarkan data yang diperoleh Kemenparekraf dari riset bookingcom, ini merupakan pasar besar. Karena itu, Kemenparekraf akan menyiapkan paket-paket ekowisata dan didukung bantuan platform digital untuk menggaet wisatawan.

Baca Juga

Hasil dari penelitian terhadap 29 ribu responden dari 30 negara tersebut mengantarkan kerja sama antara Kemenparekraf RI dengan platform penghitung jejak karbon, Jejak In. Dalam kesempatan yang sama, Sandiaga meluncurkan Program "Towards Climate Positive Tourism Through Decarbonization and Ecotourism" atau upaya menuju iklim pariwisata yang positif melalui dekarbonisasi dan ekowisata.

"Ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran diri, kalau kita bergerak maka akan ada dampak kepada ekosistem. Untuk itu, kita harus melakukan suatu hal yang lebih dari wacana, yaitu lebih ke arah kolaborasi dan aksi," ujar Sandiaga di Taman Nasional Bali Barat, Kabupaten Buleleng, Kamis (7/7/2022).

Selain Jejak In sebagai pihak penyedia jasa yang mampu menghitung emisi karbon melalui "carbon footprint calculator" (kalkulator penghitung jejak karbon), mantan wakil gubernur Jakarta tersebut turut meresmikan lima lokasi yang menjadi destinasi untuk program ini. Destinasi ekowisata tersebut adalah Plataran Menjangan di Taman Nasional Bali Barat, Mangrove Tembudan Berseri Berau di Kalimatan Timur, Pantai 3 Warna (Clungup Mangrove Conservation) di Malang, Bukit Peramun di Bangka Belitung, dan Taman Wisata Mangrove Klawalu di Sorong.

Sandiaga melihat tren kunjungan wisatawan belakangan tak lagi hanya sekadar rombongan yang melihat-lihat, namun cenderung mencari pengalaman dan kenangan. Ia menyebutnya dengan "quality and sustainable tourism" atau pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

Ke depan, kata dia, pihaknya mengaku akan mengarahkan destinasi lain ke arah serupa. Hal ini sebagai bentuk komitmen pemerintah yang saat ini berhasil menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di ASEAN yang memiliki komitmen "Net Zero' di sektor pariwisata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement