Ahad 10 Jul 2022 09:40 WIB

Disbudpar Lebak : Perputaran Uang di Kawasan Wisata Capai Rp 20 Miliar

Perputaran uang itu cukub besar menyumbangkan pendapatan pelaku UMKM.

Red: Fuji Pratiwi
Wisatawan mengamati pernak-pernik yang dijual warga Suku Baduy Luar di Kampung Kaduketug, Lebak, Banten, Ahad (2/1/2022). Kepala Bidang Destinasi Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ( Disbudpar) Kabupaten Lebak Usep Suparno mengatakan, perputaran uang pada kawasan wisata di daerah ini bisa mencapai Rp 20 miliar, sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat setempat.
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Wisatawan mengamati pernak-pernik yang dijual warga Suku Baduy Luar di Kampung Kaduketug, Lebak, Banten, Ahad (2/1/2022). Kepala Bidang Destinasi Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ( Disbudpar) Kabupaten Lebak Usep Suparno mengatakan, perputaran uang pada kawasan wisata di daerah ini bisa mencapai Rp 20 miliar, sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Kepala Bidang Destinasi Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ( Disbudpar) Kabupaten Lebak Usep Suparno mengatakan, perputaran uang pada kawasan wisata di daerah ini bisa mencapai Rp 20 miliar, sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat setempat.

"Perputaran uang Rp 20 miliar itu jika didasarkan pada rata-rata belanja wisatawan Rp 50 ribu per orang dengan jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 400 ribu orang (periode Januari-Juni-Juni 2022), " kata Usep Suparno di Lebak, Sabtu (9/7/2022).

Baca Juga

Menurut dia, perputaran uang sebesar itu cukup besar menyumbangkan pendapatan ekonomi pelaku usaha micro kecil dan menengah ( UMKM). Mereka para pengunjung wisatawan mengeluarkan uang untuk membeli jajanan hingga makanan oleh-oleh.

Kunjungan wisatawan sebanyak 400 ribu itu terhitung sejak Januari sampai Juni 2022 dan melebihi target yang ditentukan pemerintah 250 ribu. Kebanyakan wisatawan itu setelah hari raya Idul Fitri dengan mengunjungi 10 destinasi wisata alam dan wisata buatan. Di antaranya Pantai Bagedur, Pantai Sawarna, Budaya Badui, Negeri Diatas Awan, Museum Multatuli, Kolam Renang Cipanas, Permainan Air Curugbitung dan BIM Rangkasbitung.

"Kami mendorong kunjungan wisatawan itu dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat setempat, " katanya menjelaskan.

Ia mengatakan, peningkatan kunjungan wisatawan itu setelah pemerintah melonggarkan kegiatan ekonomi masyarakat dengan melandainya kasus pandemi Covid-19. Disamping itu juga didukung kemudahan transportasi dengan beroperasi Commuterline Rangkasbitung - Jakarta juga Jalan Tol Rangkasbitung - Serang.

Saat ini juga infrastruktur jalan menuju kawasan destinasi wisata membaik dengan betonisasi dan aspal hotmiks, sehingga arus lalu lintas berjalan lancar. "Kami meyakini destinasi wisata kedepan menjadikan primadona pendapatan ekonomi masyarakat, " katanya menjelaskan.

Sementara itu, sejumlah pelaku UMKM di kawasan wisata Pantai Bagedur Kabupaten Lebak menyatakan bahwa mereka sangat terbantu pendapatan ekonomi pada akhir pekan, karena banyak wisawatan yang datang ke sini. "Kami setiap akhir pekan bisa menghasilkan pendapatan sekitar Rp 800 ribu," kata Saepul (40 tahun) seorang pedagang bakso ikan warga Malimping Kabupaten Lebak.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement