Senin 05 Apr 2021 21:48 WIB

Larangan mudik Dinilai Positif bagi Pariwisata Jakarta

Pemprov DKI meyakini larangan mudik mendorong warga staycation di Jakarta

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Warga berwisata di area museum Fatahillah Kota Tua, Jakarta, Sabtu (3/4). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakartamenilai larangan mudik Idul Fitri 2021 bakal memberikan dampak positif bagi pariwisata di Ibu Kota. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta Gumilar Ekalaya mengatakan hal tersebut karenaketika mudik, masyarakat biasanya membawa uang dan membelanjakannya di daerah tujuan.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga berwisata di area museum Fatahillah Kota Tua, Jakarta, Sabtu (3/4). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakartamenilai larangan mudik Idul Fitri 2021 bakal memberikan dampak positif bagi pariwisata di Ibu Kota. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta Gumilar Ekalaya mengatakan hal tersebut karenaketika mudik, masyarakat biasanya membawa uang dan membelanjakannya di daerah tujuan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakartamenilai larangan mudik Idul Fitri 2021 bakal memberikan dampak positif bagi pariwisata di Ibu Kota. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta Gumilar Ekalaya mengatakan hal tersebut karena ketika mudik, masyarakat biasanya membawa uang dan membelanjakannya di daerah tujuan.

"Dengan adanya larangan mudik, Jakarta lebih diuntungkan. Dengan adanya larangan mudik, sebenarnya 'spending' yang tadinya di daerah bisa dipakai untuk 'staycation' atau 'vacation' di sekitar Jakarta dengan memanfaatkan fasilitas yang ada," kata Gumilar dalam sebuah diskusi daring di Jakarta, Senin (5/4).

Karena itu, pemprov mendorong adanya larangan mudik ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin dengan program-program "staycation" dengan membuat paket-paket liburan di Jakarta."Lalu menginap di hotel, karena tentu saja di sini bisa hotel-hotel menawarkan dengan harga yang cukup murah dan diskon-diskon cukup murah," katanya.

Biasanya di musim liburan lebaran karena mudik sehingga hotel-hotel di Jakarta justru harus bisa menggunakan kesempatan dengan menawarkan paket-paket yang harganya kompetitif untuk dimanfaatkan buat berlibur. "Tentu harapannya bisa dikolaborasikan dengan PHRI," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement