Rabu 31 Aug 2022 22:14 WIB

Kecelakaan Maut Bekasi Diduga karena Sopir Mengantuk

Truk muatan besi ini diperkirakan telah melakukan perjalanan jauh.

Red: Teguh Firmansyah
Polisi bersama keluarga korban kecelakaan truk memasukan jenazah ke dalam ambulans di RSUD Bekasi, Jawa Barat, Rabu (31/8/2022).  Sebanyak tujuh jenazah korban kecelakaan truk yang menabrak tiang BTS hingga roboh dibawa ke RSUD Bekasi untuk diidentifikasi sebelum diserahkan kepada keluarga. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Polisi bersama keluarga korban kecelakaan truk memasukan jenazah ke dalam ambulans di RSUD Bekasi, Jawa Barat, Rabu (31/8/2022). Sebanyak tujuh jenazah korban kecelakaan truk yang menabrak tiang BTS hingga roboh dibawa ke RSUD Bekasi untuk diidentifikasi sebelum diserahkan kepada keluarga. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA BEKASI -- Penyebab kecelakaan maut truk trailer muatan besi di Jalan Sultan Agung Bekasi Barat, Bekasi, Jawa Barat, diduga akibat sopir mengantuk. Kesimpulan itu berdasarkan hasil penyelidikan sementara kepolisian.

Kepala Polsek Bekasi Kota, Komisaris Polisi Salahuddin,mengatakan, hingga kini proses penyelidikan masih dilakukan dengan dugaan sementara yang mengarah kepada penyebab kecelakaan. "Salah satunya, kondisi rem kendaraan yang dalam keadaan baik, tidak ada rem blong. Mesin juga terkendali secara bagus," katanya, di lokasi kejadian, Rabu.

Baca Juga

Menurut dia kecelakaan ini diduga akibat kelalaian sopir. Truk muatan besi ini diperkirakan telah melakukan perjalanan yang cukup jauh yang terlihat dari pelat kendaraan truk trailer yang memiliki nomor polisi N 8051 EA. Nomor dengan awalan N merupakan identitas kendaraan dari Malang, Jawa Timur.

"Saya belum melihat tagihannya, kalau dilihat pelat nomornya itu N nah itu Malang. Kemungkinan jarak jauh dari Malang ke sini, bisa saja ke Jakarta ataupun ke Pondok Ungu," ucapnya.

 Atas dasar asumsi itu, truk kemungkinan baru saja menempuh perjalanan jauh sehingga sopir diduga mengantuk. "Kelalaian, bisa saja mengantuk, tapi sedang didalami dan diminta keterangan sopirnya untuk lebih lanjut nanti," kata dia.

 

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ كَانُوْٓا اَشَدَّ مِنْكُمْ قُوَّةً وَّاَكْثَرَ اَمْوَالًا وَّاَوْلَادًاۗ فَاسْتَمْتَعُوْا بِخَلَاقِهِمْ فَاسْتَمْتَعْتُمْ بِخَلَاقِكُمْ كَمَا اسْتَمْتَعَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ بِخَلَاقِهِمْ وَخُضْتُمْ كَالَّذِيْ خَاضُوْاۗ اُولٰۤىِٕكَ حَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۚوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ
(keadaan kamu kaum munafik dan musyrikin) seperti orang-orang sebelum kamu, mereka lebih kuat daripada kamu, dan lebih banyak harta dan anak-anaknya. Maka mereka telah menikmati bagiannya, dan kamu telah menikmati bagianmu sebagaimana orang-orang yang sebelummu menikmati bagiannya, dan kamu mempercakapkan (hal-hal yang batil) sebagaimana mereka mempercakapkannya. Mereka itu sia-sia amalnya di dunia dan di akhirat. Mereka itulah orang-orang yang rugi.

(QS. At-Taubah ayat 69)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement