Rabu 05 Feb 2020 17:37 WIB

Ribuan Burung Raptor Migrasi ke Talaga Bodas Tiap Tahun

Talaga Bodas disiapkan menjadi destinasi migrasi burung.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Dwi Murdaningsih
Suasana kawasan wisata Talaga Bodas, Kabupaten Garut, Rabu (5/2).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Suasana kawasan wisata Talaga Bodas, Kabupaten Garut, Rabu (5/2).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat (Jabar) menyiapkan kawasan wisata Talaga Bodas di Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut, sebagai destinasi migrasi burung raptor. Manajer Pusat Konservasi Elang Kamojang (PKEK) Zaini Rakhman mengatakan, berdasarkan data historis dan hasil survei yang dilakukan, banyak burung raptor yang bermigrasi ke Talaga Bodas.

Pengamatan melalui satelit juga menunjukkan ribuan burung raptor bermigrasi ke Talaga Bodas setiap tahunnya. Ia menjelaskan, raptor adalah teminologi lain dari burung pemangsa. Bangsa Indonesia lebih mengenalnya dengan istilah elang, garuda, rajawali, dan sebagainya.

Baca Juga

Burung jenis itu memiliki peranan cukup penting dalam sebuah ekosistem. Posisinya yang berada pada puncak piramida makanan menjadikan jenis-jenis ini mampu mengatur keseimbangan populasi jenis-jenis satwa lainnya dalam sebuah ekosistem. Selain itu, jenis burung raptor merupakan indikator suatu kawasan masih baik ekosistemnya.

Karena itu, Zaini sangat mendukung rencana BBKSDA Jabar untuk menjadi destinasi wisata pengamatan burung yang bermigrasi. Selain akan menguntungkan karena akan banyak wisatawan yang berkunjung, ide itu dapat membuat masyarakat sekitar lebih peduli terhadap lingkungan.

Menurut dia, terdapat dua faktor utama burung-burung untuk memilih lokasi migrasi. Dua faktor tersebut yaitu ketersediaan pakan dan kenyamanan.

Kawasan Talaga Bodas dinilai memiliki dua faktor itu. Bahkan, oleh peneliti burung dari luar negeri, Talaga Bodas disebut mirip kawasan Satoyama di Nagano, Jepang, yang juga menjadi tempat pengamatan migrasi burung.

Ia mencontohkan, banyak tempat di luar negeri yang dijadikan sebagai destinasi wisata pengamatan burung migrasi. Salah satunya adalah Tanjung Tuan di Malaysia. Menurut dia, ketika musim migrasi burung, wisatawan banyak yang berkunjung dan memenuhi hotel di wilayah itu

"Di Indonesia belum ada. Bali mulai merintis, tapi di garut juga punya potensi. Pakan ada, kenyamanan ada. Namun, perlu kajian lebih dalam," kata dia.

Ia menyebutkan, terdapat 59 jenis burung yang melakukan migrasi di wilayah Asia. Sekitar 25 jenis burung di antaranya bermigrasi ke Indonesia. Sementara jenis burung yang bermigrasi ke Talaga Bodas antara lain singkap madu dan alap-alap.

"Biasanya arus datang mereka terjadi pada Oktober-Desember. Mereka akan tinggal selama tiga bulan sebelum kembali pada Maret-April," kata dia.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِنَّمَا مَثَلُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا كَمَاۤءٍ اَنْزَلْنٰهُ مِنَ السَّمَاۤءِ فَاخْتَلَطَ بِهٖ نَبَاتُ الْاَرْضِ مِمَّا يَأْكُلُ النَّاسُ وَالْاَنْعَامُ ۗحَتّٰٓى اِذَآ اَخَذَتِ الْاَرْضُ زُخْرُفَهَا وَازَّيَّنَتْ وَظَنَّ اَهْلُهَآ اَنَّهُمْ قٰدِرُوْنَ عَلَيْهَآ اَتٰىهَآ اَمْرُنَا لَيْلًا اَوْ نَهَارًا فَجَعَلْنٰهَا حَصِيْدًا كَاَنْ لَّمْ تَغْنَ بِالْاَمْسِۗ كَذٰلِكَ نُفَصِّلُ الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, hanya seperti air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah tanaman-tanaman bumi dengan subur (karena air itu), di antaranya ada yang dimakan manusia dan hewan ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan berhias, dan pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya (memetik hasilnya), datanglah kepadanya azab Kami pada waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanaman)nya seperti tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda (kekuasaan Kami) kepada orang yang berpikir.

(QS. Yunus ayat 24)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement