Rabu 18 Mar 2020 20:25 WIB

Kunjungan Wisata ke Puncak Bogor Menurun

Bupati Bogor Ade Yasin menyebut kunjungan wisata di kawasan Puncak menurun

Red: Christiyaningsih
Sejumlah pengujung mencoba wisata paralayang di kawasan puncak, Bogor, Jawa Barat. Bupati Bogor Ade Yasin menyebut kunjungan wisata di kawasan Puncak menurun. Ilustrasi.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Sejumlah pengujung mencoba wisata paralayang di kawasan puncak, Bogor, Jawa Barat. Bupati Bogor Ade Yasin menyebut kunjungan wisata di kawasan Puncak menurun. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG - Bupati Bogor Ade Yasin menyebut kunjungan wisata di kawasan Puncak Kabupaten Bogor Jawa Barat menurun. Kondisi ini terjadi setelah pemerintah memberlakukan masa pencegahan penularan virus corona atau COVID-19 selama dua pekan.

"Kunjungan wisata ada penurunan karena masyarakat sudah sadar terhadap diri sendiri, bahwa harus diam di rumah menjaga diri sendiri," ujarnya kepada Antara di Bogor, Rabu (18/3).

Baca Juga

Di tengah kekhawatiran corona, sejumlah kepala daerah lain menutup wisata di wilayahnya selama dua pekan guna mencegah penularan COVID-19. Akan tetapi Ade Yasin mengambil langkah untuk tidak menutup objek wisata di selatan Kabupaten Bogor itu.

Keputusan ini menurutnya bukan tanpa alasan. Dia mengatakan perekonomian di Puncak Kabupaten Bogor akan lumpuh objek wisata yang kerap dikunjungi turis maupun wisatawan domestik itu tutup.

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mengaku berupaya mencegah penularan COVID-19 dengan cara membatasi kunjungan wisata orang asing. "Makanya kami lakukan semi lock artinya wisata masih boleh kita persilakan untuk yang domestik. Tapi yang wisatawan asing kita ada pengawasan khusus orang asing," kata Ade Yasin.

Namun, Ade belum merinci angka penurunan yang dimaksud ke kawasan wisata Puncak. Meski begitu, ia menegaskan belum ada kasus positif COVID-19 di Kabupaten Bogor. Adapun yang masih dalam kategori orang dalam pemantauan (ODP) tujuh orang, pasien dalam pengawasan (PDP) satu orang, dan belum ada satupun yang berstatus terduga.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
لَيْسَ عَلَى الْاَعْمٰى حَرَجٌ وَّلَا عَلَى الْاَعْرَجِ حَرَجٌ وَّلَا عَلَى الْمَرِيْضِ حَرَجٌ وَّلَا عَلٰٓى اَنْفُسِكُمْ اَنْ تَأْكُلُوْا مِنْۢ بُيُوْتِكُمْ اَوْ بُيُوْتِ اٰبَاۤىِٕكُمْ اَوْ بُيُوْتِ اُمَّهٰتِكُمْ اَوْ بُيُوْتِ اِخْوَانِكُمْ اَوْ بُيُوْتِ اَخَوٰتِكُمْ اَوْ بُيُوْتِ اَعْمَامِكُمْ اَوْ بُيُوْتِ عَمّٰتِكُمْ اَوْ بُيُوْتِ اَخْوَالِكُمْ اَوْ بُيُوْتِ خٰلٰتِكُمْ اَوْ مَا مَلَكْتُمْ مَّفَاتِحَهٗٓ اَوْ صَدِيْقِكُمْۗ لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ اَنْ تَأْكُلُوْا جَمِيْعًا اَوْ اَشْتَاتًاۗ فَاِذَا دَخَلْتُمْ بُيُوْتًا فَسَلِّمُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ مُبٰرَكَةً طَيِّبَةً ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمُ الْاٰيٰتِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ ࣖ
Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak (pula) bagi orang pincang, tidak (pula) bagi orang sakit, dan tidak (pula) bagi dirimu, makan (bersama-sama mereka) di rumah kamu atau di rumah bapak-bapakmu, di rumah ibu-ibumu, di rumah saudara-saudaramu yang laki-laki, di rumah saudara-saudaramu yang perempuan, di rumah saudara-saudara bapakmu yang laki-laki, di rumah saudara-saudara bapakmu yang perempuan, di rumah saudara-saudara ibumu yang laki-laki, di rumah saudara-saudara ibumu yang perempuan, (di rumah) yang kamu miliki kuncinya atau (di rumah) kawan-kawanmu. Tidak ada halangan bagi kamu makan bersama-sama mereka atau sendiri-sendiri. Apabila kamu memasuki rumah-rumah hendaklah kamu memberi salam (kepada penghuninya, yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, dengan salam yang penuh berkah dan baik dari sisi Allah. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat(-Nya) bagimu, agar kamu mengerti.

(QS. An-Nur ayat 61)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement