Kamis 27 Jan 2022 19:03 WIB

Tiga Siswa Ikuti PTM di Kota Bandung Positif Covid-19

Tiga siswa yang positif Covid-19 berasal dari dua sekolah di kota Bandung

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Nur Aini
Sejumlah siswa kelas 7, 8 dan 9 SMP Assalam, Kota Bandung yang melaksanakan PTM 100 persen mengikuti rapid tes antigen secara acak yang digelar Dinkes Kota Bandung, Selasa (25/1/2022). Kegiatan rapid tes antigen acak dilakukan untuk mengetahui penyebaran Covid-19 di sekolah.
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Sejumlah siswa kelas 7, 8 dan 9 SMP Assalam, Kota Bandung yang melaksanakan PTM 100 persen mengikuti rapid tes antigen secara acak yang digelar Dinkes Kota Bandung, Selasa (25/1/2022). Kegiatan rapid tes antigen acak dilakukan untuk mengetahui penyebaran Covid-19 di sekolah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak tiga orang siswa sekolah yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Bandung positif Covid-19 usai menjalani rapid test antigen acak yang diselenggarakan Dinas Kesehatan (Dinkes). Ketiga orang siswa kini menjalani isolasi mandiri dan dilakukan penelusuran terhadap kontak erat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung dr Ahyani Raksanagara mengatakan hingga Rabu (26/1/2022) jumlah sekolah yang dilakukan rapid test antigen sebanyak 27 sekolah dari target 60 sekolah. Total sampel yang telah dites sebanyak 1.138 orang siswa dan guru.

Baca Juga

"Siswa 1.016 dan guru 122 dites, hasil positif 3 orang atau 0,26 persen dan negatif 1.135 orang atau 99,74 persen," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (27/1/2022).

Ia mengatakan tiga orang siswa yang positif Covid-19 berasal dari dua sekolah di Kota Bandung. Mereka saat ini sudah ditangani oleh pihak puskesmas.

Ahyani mengatakan apabila hasil rapid test antigen di atas 5 persen maka pembelajaran di sekolah kembali dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Kebijakan tersebut merupakan kewenangan Dinas Pendidikan Kota Bandung.

Ia menuturkan tindak lanjut terhadap dua sekolah yang memiliki siswa positif Covid-19 dilakukan penutupan sementara untuk satu sekolah dan satu rombongan belajar pada satu sekolah.

"Tiga orang dari 2 sekolah, maka 2 sekolah ditindaklanjuti ketentuan PJJ ada yang rombel ada yang sekolah," katanya. Pelaksanaan rapid test antigen acak kepada siswa dan guru dilakukan sejak tanggal 24 Januari hingga 28 Januari.

Kegiatan rapid test antigen dilakukan satu bulan sekali bergiliran tiap sekolah. Sedangkan jumlah siswa yang diperiksa kurang lebih sebanyak 30 orang dan guru 5 orang.

Baca: Keterisian Tempat Tidur RS Covid-19 Sentuh 45%, Dinkes DKI: Masih Aman

Baca: Ditemukan Kasus Covid-19 di Satu Sekolah, PTM 100 Persen di Solo Jalan Terus

Baca: Kasus Harian Covid-19 Tembus di Atas 8.000, DKI Jakarta Tertinggi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement