Senin 03 Oct 2022 15:38 WIB

Selidiki Kasus Mutilasi Kucing di Tasikmalaya, Polisi Bongkar Tempat Penguburannya

Tujuh ekor kucing ditemukan mati dalam keadaan terpotong-potong di Pasar Indihiang.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Reiny Dwinanda
Polisi menggali kuburan kucing di Pasar Indihiang, Kota Tasikmalaya, Senin (3/10/2022). Kucing-kucing itu diduga mati karena disiksa.
Foto: dok. istimewa
Polisi menggali kuburan kucing di Pasar Indihiang, Kota Tasikmalaya, Senin (3/10/2022). Kucing-kucing itu diduga mati karena disiksa.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Aparat kepolisian membongkar kuburan kucing di Pasar Indihiang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat untuk menindaklanjuti laporan dugaan penyiksaan terhadap hewan tersebut. Bangkai tujuh kucing itu pertama kali ditemukan oleh tukang parkir pada Sabtu (1/10/2022) dalam keadaan termutilasi.

"Kucing-kucing itu kemudian dikubur oleh tukang parkir," kata Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Indihiang, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Iwan, Senin (3/10/2022).

Baca Juga

Iwan mengatakan, saat ini pihaknya melakukan penyelidikan dengan olah tempat kejadian perkara dan meminta keterangan saksi, di samping menggali kuburan kucing-kucing tersebut. Dari hasil penggalian, ditemukan bangkai tujuh ekor kucing, terdiri dari tiga ekor dewasa dan empat ekor anak.

"Semua sudah terpotong-potong, termasuk kepalanya," kata Iwan.

Iwan menjelaskan, pihaknya akan terus melakukan penyelidikan terkait kasus itu. Pelaku nantinya akan dikenakan Pasal 302 KUHP dengan ancaman hukuman penjara sembilan bulan.

"Saya menemukan bangkai kucing terpotong-potong berjajar rapi di sini, organ dalamnya sudah tidak ada semua," kata salah seorang saksi mata, Tantan (32 tahun).

Setelah itu, Tantan kemudian mengubur bangkai kucing tersebut. Sebab, bangkai kucing itu mengeluarkan bau yang tak sedap.

Komunitas Tasikmalaya Peduli Kucing melaporkan kasus dugaan penyiksaan kucing ke Kepolisian Resor (Polres) Tasikmalaya Kota, Ahad (2/10/2022). Dalam laporan itu, penyiksaan kucing diduga terjadi di dua lokasi, yaitu Pasar Cikurubuk dan Pasar Indihiang.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَحْلِفُوْنَ بِاللّٰهِ مَا قَالُوْا ۗوَلَقَدْ قَالُوْا كَلِمَةَ الْكُفْرِ وَكَفَرُوْا بَعْدَ اِسْلَامِهِمْ وَهَمُّوْا بِمَا لَمْ يَنَالُوْاۚ وَمَا نَقَمُوْٓا اِلَّآ اَنْ اَغْنٰىهُمُ اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗ مِنْ فَضْلِهٖ ۚفَاِنْ يَّتُوْبُوْا يَكُ خَيْرًا لَّهُمْ ۚوَاِنْ يَّتَوَلَّوْا يُعَذِّبْهُمُ اللّٰهُ عَذَابًا اَلِيْمًا فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۚوَمَا لَهُمْ فِى الْاَرْضِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ
Mereka (orang munafik) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang menyakiti Muhammad). Sungguh, mereka telah mengucapkan perkataan kekafiran, dan telah menjadi kafir setelah Islam, dan menginginkan apa yang mereka tidak dapat mencapainya; dan mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya), sekiranya Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka. Maka jika mereka bertobat, itu adalah lebih baik bagi mereka, dan jika mereka berpaling, niscaya Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih di dunia dan akhirat; dan mereka tidak mempunyai pelindung dan tidak (pula) penolong di bumi.

(QS. At-Taubah ayat 74)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement