Jumat 15 Oct 2021 23:29 WIB

Muncul Klaster Senam, Masyarakat Diingatkan Taat Prokes

Penemuan klaster senam terjadi disaat kasus harian positif Covid-19 di DIY menurun

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Deretan bilik perawatan yang kosong di Shelter Isolasi Mandiri Gose, Bantul, Yogyakarta. Masyarakat diingatkan untuk terus disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19. Hal ini disampaikan Kepala Puskesmas Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, DIY, Tarsisius Glory menyusul ditemukannya klaster baru penularan Covid-19 yakni klaster senam.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Deretan bilik perawatan yang kosong di Shelter Isolasi Mandiri Gose, Bantul, Yogyakarta. Masyarakat diingatkan untuk terus disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19. Hal ini disampaikan Kepala Puskesmas Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, DIY, Tarsisius Glory menyusul ditemukannya klaster baru penularan Covid-19 yakni klaster senam.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Masyarakat diingatkan untuk terus disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19. Hal ini disampaikan Kepala Puskesmas Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, DIY, Tarsisius Glory menyusul ditemukannya klaster baru penularan Covid-19 yakni klaster senam.

Glory juga menegaskan agar masyarakat tidak euforia atas capaian vaksinasi secara keseluruhan di DIY sudah di atas 80 persen. Sehingga, membuat masyarakat mulai mengabaikan prokes."Jangan samai euforia atas keberhasilan vaksin kita, kecepatan vaksin kita sudah berhasil, tapi jangan mengabaikan 3M," kata Glory kepada Republika melalui sambungan telepon, Jumat (15/10).

Penemuan klaster baru ini terjadi disaat kasus harian positif Covid-19 di DIY menunjukkan tren penurunan. Pasalnya, kasus baru yang dilaporkan per harinya selalu di bawah 50 kasus dalam sepekan lebih ini.

Glory menuturkan, ditemukannya klaster senam ini dikarenakan pelaksanaan tracing dan testing dilakukan secara intensif. Bantul dinilai terus melakukan tracing dan testing yang tinggi meskipun penambahan kasus harian turun.

"Kalau statusnya masih panemi berarti puskesmas terus melakukan testing dan tracing, karena tanpa itu tentu saja tidak akan ketemu klaster-klaster seperti ini. Justru dengan testing dan tracing yang bagus, ditemukan klaster ini dan kita bisa mengigatkan kepada masyarakat bahwa Covid-19 itu masih ada," ujarnya.

Sementara itu, capaian vaksinasi untuk dosis pertama di DIY sudah di angka 88,4 persen per 15 Oktober 2021. Kepala Bagian Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji mengatakan, untuk penyuntikan vaksin dosis kedua baru diangka 62,3 persen.

"Sasaran vaksinasi di seluruh kabupaten/kota di DIY mencapai 2.879.699 orang," kata Ditya.

Berdasarkan capaian vaksinasi di masing-masing kabupate/kota, tertinggi di Kota Yogyakarta yang sudah di atas 100 persen. Disusul Kabupaten Sleman dengan capaian vaksinasi sebesar 82,9 persen.

Sedangkan, capaian vaksinasi di Kabupaten Kulon Progo sebesar 77,9 persen dan capaian vaksinasi di Bantul sebesar 73 persen. "Paling rendah capaian vaksinasi di Kabupaten Gunungkidul yang saat ini diangka 69,8 persen," ujar Ditya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement