Kamis 05 May 2022 20:07 WIB

Arus Balik Jalur Selatan Ruas Buntu-Sampang Padat Merayap

Lalu lintas tersendat di perlintasan sebidang kereta api Randegan.

Red: Dwi Murdaningsih
Personel Kepolisian mengatur arus lalu lintas kendaraan di Jalur Selatan . ilustrasi. Arus balik di jalur selatan Jawa Tengah khususnya ruas Buntu-Sampang, Kabupaten Cilacap, pada Kamis (5/5/2022) petang hingga malam atau H+2 Lebaran terpantau padat merayap.
Foto: ANTARA/Adeng Bustomi
Personel Kepolisian mengatur arus lalu lintas kendaraan di Jalur Selatan . ilustrasi. Arus balik di jalur selatan Jawa Tengah khususnya ruas Buntu-Sampang, Kabupaten Cilacap, pada Kamis (5/5/2022) petang hingga malam atau H+2 Lebaran terpantau padat merayap.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Arus balik di jalur selatan Jawa Tengah khususnya ruas Buntu-Sampang, Kabupaten Cilacap, pada Kamis (5/5/2022) petang hingga malam atau H+2 Lebaran terpantau padat merayap. Dari pantauan arus kendaraan dari arah timur (Yogyakarta) maupun barat (Cilacap/Bandung) tersendat di perlintasan sebidang kereta api Randegan.

Bahkan saat pintu perlintasan ditutup, panjang antrean kendaraan dari arah timur mencapai lebih dari 2 kilometer. Sedangkan dari arah barat sekitar 1 kilometer. Ketika pintu perlintasan telah dibuka, personel Kepolisian Resor Cilacap meminta pengemudi kendaraan roda empat maupun pengendara sepeda motor untuk menambah kecepatan kendaraannya setelah melewati rel kereta api agar antrean kendaraan di belakangnya tidak terlalu panjang.

Selain itu, petugas Satuan Lalu Lintas Polres Cilacap beberapa kali menutup sementara arus lalu lintas dari arah barat ketika terlihat landai guna mengurangi kepadatan arus kendaraan dari arah timur.

Saat ditemui di perlintasan kereta api Randegan, Kepala Satlantas Polres Cilacap Ajun Komisaris Polisi Ris Andrian mengakui arus kendaraan yang melintas di jalur selatan Jateng khususnya ruas Buntu-Sampang mengalami peningkatan pada H+2 Lebaran. Menurut dia, arus kendaraan terpadat di perlintasan kereta api Randegan karena kendaraan harus berjalan pelan saat melewati rel ditambah dengan tingginya frekuensi KA yang melintas, sehingga pintu perlintasan makin sering ditutup.

"Berdasarkan data yang kami peroleh, dalam 24 jam ada 88 kereta api yang melintas di sini (Randegan, red.). Kalau dirata-rata, dalam satu jam ada 3-4 kereta api yang melintas, sehingga pintu perlintasan akan ditutup setiap 15-20 menit sekali," katanya.

Menurut dia, kondisi tersebut mengakibatkan antrean kendaraan yang akan melintas di perlintasan kereta api Randegan semakin panjang terutama yang datang dari arah timur. Selain di perlintasan kereta api Randegan, antrean kendaraan yang cukup panjang juga terjadi di Simpang Tugu Sampang karena adanya pertemuan arus kendaraan dari/menuju Cilacap, Yogyakarta, dan Purwokerto/Bandung/Jakarta.

Kendati demikian, petugas Pos Pengamanan (Pospam) Sampang berupaya mengurai kepadatan arus kendaraan yang terjadi agar tidak mengakibatkan kemacetan.

Kasatlantas memperkirakan puncak arus balik di jalur selatan Jateng khususnya ruas Buntu-Sampang akan berlangsung pada H+4 Lebaran atau hari Sabtu (7/5).

"Hari ini (5/5) mulai terlihat peningkatan arus balik khususnya yang menuju ke Jakarta maupun Bandung, puncaknya diperkirakan hari Sabtu (7/5)," katanya.

Disinggung mengenai kondisi arus kendaraan di jalur lintas selatan selatan (JLSS) Jateng, dia mengatakan berdasarkan pantauan, arus kendaraan di jalur pantai selatan (Pansela) yang masuk wilayah Cilacap lebih didominasi kendaraan lokal."Kebanyakan merupakan warga lokal yang hendak berwisata ke sejumlah objek wisata pantai yang ada di sepanjang jalur tersebut," kata AKP Ris.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement