Kamis 04 Aug 2022 13:49 WIB

Ustadz Abu Bakar Ba'asyir Kini Akui Pancasila

Putra Abu Bakar Ba'asyir, Abdul Rochim, membenarkan video viral pengakuan ayahnya.

Rep: Muhammad Noor Alfian/ Red: Andri Saubani
Abu Bakar Baasyir.
Foto: RENO ESNIR/ANTARAFOTO
Abu Bakar Baasyir.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO – Pandangan umum mantan terpidana teroris Ustadz Abu Bakar Ba'asyir tentang Pancasila sudah berubah. Anaknya, mengkonfirmasi, bahwa video yang sempat tersebar di Twitter bahwa Ba'asyir mengakui Pancasila adalah benar adanya.

Menurut putra Abu Bakar Ba'asyir, Abdul Rochim, video itu dibuat saat bulan Ramadhan pada 2022. Waktu itu acara buka bersama di kawasan Ponpes Ngruki, Sukoharjo. Sedangkan Video tersebut diunggah oleh akun Twitter @Khoirudib_26, Senin (1/8/2022). 

Baca Juga

"Jadi memang benar itu adalah video Ustadz Abu Bakar. Beliau menjelaskan tentang bagaimana beliau memandang Pancasila pada saat ini," kata Abdul saat ditemui di Pondok Pesantren Al Mukmim, Ngruki, Sukoharjo, Kamis (4/8/2022).

Sebelumnya, menurut Abdul dahulu ayahnya bertentangan dengan ideologi Pancasila. Pasalnya, menurut beliau dulu hal tersebut bertolak belakang dengan hukum Islam. 

"Dulu, karena bertentangan dengan hukum-hukum Islam," jelasnya.

Namun, setelah melakukan penelaahan mendalam Pancasila dibuat oleh para ulama yang ketika proses pembuatannya menerapkan Islam secara kaffah atau sempurna. Dalam hal ini, Abdul menerangkan bahwa ayahnya, Abu Bakar melihat dari Sila Pertama yakni Ketuhanan Yang Maha Esa yang prinsipnya adalah ketauhidan. 

"Kemudian beliau jelaskan ke masyarakat agar tidak terjadi kesalahpahaman," katanya.

Rochim menegaskan bahwa ayahandanya itu tidak menolak konsep apa pun. Asalkan, tidak bertentangan dengan hukum-hukum Islam. Abu bakar juga merupakan sosok yang dialektis dan siap berdiskusi dengan siapa saja. 

"Itu prinsip beliau. Baginya pluralitas itu tidak masalah, yang menjadi masalah adalah pluralisme atau menganggap semua agama sama," tutupnya.

 
 
photo
Infografis Sepak Terjang Abu Bakar Baasyir - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement