Selasa 05 Jul 2022 08:13 WIB

Pemkot Madiun Temukan 8 Kambing Qurban Bergejala PMK

Pemkot Madiun memeriksa kesehatan hewan qurban ke peternak dan pedagang

Red: Nur Aini
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun, Jawa Timur, menemukan 8 ekor kambing bergejala klinis terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK).
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun, Jawa Timur, menemukan 8 ekor kambing bergejala klinis terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK).

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun, Jawa Timur, menemukan 8 ekor kambing bergejala klinis terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK). DKPP mengetahui hal itu ketika melakukan kegiatan pemeriksaan kesehatan hewan qurban ke sejumlah peternak dan pedagang ternak musiman di wilayah setempat.

"Hasil pemeriksaan hari ini, kami temukan delapan kambing dengan gejala klinis PMK, yakni ada melepuh di sekitar mulut dan sudah kami berikan obat," ujar Sub-koordinator Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Madiun drh. Margaretha Dian Wartiningdyah di Madiun, Senin (4/7/2022).

Baca Juga

Meski tidak menunjukkan gejala parah, tim dokter hewan DKPP tetap meminta peternak dan pedagang ternak untuk melakukan isolasi sementara terhadap kambing yang sakit. Selain itu, juga memantau secara berkala hingga kambing sembuh.

Nining, sapaan akrabnya, menyebutkan terdapat banyak pedagang hewan qurban musiman di Kota Madiun menjelang Lebaran Besar 2022. Oleh karena itu, pemeriksaan lebih intensif dilakukan terlebih saat ini juga marak kasus PMK, terutama di Jatim. Pemeriksaan kesehatan hewan qurban itu, di antaranya pada penjual kambing musiman di sekitar Jalan Kelapa Manis, Tanjung Manis, dan Tulus Bhakti Kota Madiun.

Adapun pemeriksaan dilakukan mencakup kondisi fisik dan fisiologis hewan ternak qurban, seperti apakah cukup umur untuk disembelih dan kebersihan selama diternak. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak perlu cemas akan kasus PMK sebab tidak menular kepada manusia. Daging hewan yang terserang PMK, tetap dapat dikonsumsi asal memasaknya benar.

Sementara itu, pedagang kambing musiman di Kota Madiun Gatot Teguh Haryanto mengaku sempat khawatir terhadap penyebaran PMK sebab penyakit itu memengaruhi harga jual kambing di pasaran. Meski risau dengan adanya PMK, dia mengapresiasi langkah cepat pemerintah untuk menanggulangi masalah tersebut.

"Sudah dikasih nomor kontaknya dan bisa minta pengecekan sewaktu-waktu. Semoga wabah PMK ini segera berlalu. Kasihan peternak seperti kami," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement