Senin 03 Oct 2022 20:35 WIB

Imbas Tragedi Kanjuruhan, Kapolres Malang Dicopot

Selain kapolres Malang, delapan personel kepolisian lain dinonaktifkan dan diperiksa.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Andri Saubani
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo melakukan konferensi pers terkait tragedi Kanjuruhan di Mapolres Malang, Senin (3/10/2022) malam. Pada keterangannya, Dedi mengungkapkan, ada sembilan pejabat kepolisian yang dicopot dari jabatannya termasuk Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat.
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo melakukan konferensi pers terkait tragedi Kanjuruhan di Mapolres Malang, Senin (3/10/2022) malam. Pada keterangannya, Dedi mengungkapkan, ada sembilan pejabat kepolisian yang dicopot dari jabatannya termasuk Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Polri akhirnya mencopot sembilan personel kepolisian sebagai imbas tragedi Kanjuruhan di Kabupaten Malang. Jumlah ini termasuk Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat, komandan batalyon, komandan pleton, dan komando kompi Brimob Polda Jawa Timur (Jatim).

Lebih detail, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, sejumlah personel yang dinonaktifkan dari jabatannya antara lain Komandan Batalyon (Danyon) AKBP Agus Waluyo, Komandan Kompi (Danki) AKP Hasdarman. Selanjutnya, Komandan Pleton (Danton) Aiptu Solihin, Aiptu M. Samsul, Aiptu Ari Dwiyanto. Danki AKP Untung, Danton AKP Danang, Danton AKP Nanang dan Danton Aiptu Budi.

Baca Juga

"Semua dalam proses pemeriksaan oleh tim malam hari ini," kata Dedi kepada wartawan di Mapolres Malang, Senin (3/10/2022) malam.

Dedi juga mengungkapkan, saat ini tim investigasi Mabes Polri masih mendalami dugaan kesalahan prosedur penggunaan gas air mata di Stadion Kanjuruhan Malang. Setidaknya ada 28 penjabat Polri yang menjalani pemeriksaan.

Dari jumlah tersebut, sembilan di antaranya telah dinonaktifkan dari jabatannya. Menurut Dedi, 28 personel tersebut terindikasi melanggar kode etik. Namun untuk hasil sementara, Dedi mengaku belum mengetahuinya. Sebab, timnya masih masih bekerja secara cermat, cepat, namun tetap berhati-hati.

Dia juga meminta publik untuk bersabar karena tim harus bekerja secara maksimal. Jika ada informasi terbaru, Dedi memastikan, timnya akan menyampaikannya kepada masyarakat.

"Sudah diperiksa dimintai keterangan semuanya dan sudah hadir, hasilnya besok akan kami sampaikan," kata dia menambahkan.

Seperti diketahui, tragedi Kanjuruhan telah menyebabkan ratusan orang meninggal dunia. Berdasarkan data pemerintah, terdapat 125 orang dinyatakan meninggal dan 323 terluka akibat kejadian tersebut. Sebagian besar korban merupakan Aremania yang sedang menonton pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya. 

 

photo
Catatan kerusuhan suporter di Indonesia - (republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement